Libur Panjang Lebaran, Potensi Bangkitkan Ekonomi Daerah 

Wabup Ngawi Dwi Rianto Jatmiko
Wabup Ngawi Dwi Rianto Jatmiko

Kebijakan pemerintah yang mengizinkan kegiatan mudik Lebaran 2022 disambut antusias sejumlah pihak. 


Sebab, kegiatan mudik yang tidak diperbolehkan selama 2 tahun terakhir telah menyebabkan tingkat konsumsi masyarakat Indonesia menjadi loyo dan membuat pertumbuhan ekonomi terkoreksi.

 Wakil Bupati (Wabup) Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko mengatakan, kegiatan mudik lebaran memberikan dampak plus terhadap perputaran laju perekonomian di daerah secara cepat.

Sangat disadari, ungkap Antok, sapaan akrab Wabup Ngawi, momen mudik tahun ini bisa dibilang cukup istimewa. Keputusan pemerintah atas cuti bersama membuat durasi libur lebaran kali ini menjadi genap seminggu penuh.

Waktu libur yang panjang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk dapat mengagendakan ajang silaturahmi keluarga sekaligus berwisata di daerah asal. Hal ini tentunya akan berpotensi mendorong pergerakan ekonomi terutama di wilayah daerah.

"Bicara dampak mudik ketika dilihat dari sisi ekonomi akan sangat berdampak sekali. Perputaran ekonomi akan dirasakan oleh daerah karena terjadinya transaksi di semua sektor perekonomian dan itu harus bisa dimanfaatkan pelaku ekonomi di daerah itu juga," terang Antok Wabup Ngawi, Selasa, (26/4).

Apalagi, beber Antok, dari prediksi awal memang tercatat ada sekitar 28 ribu pemudik ke Ngawi dari luar daerah. Sehingga dengan momen lebaran pelaku ekonomi lokal baik pengusaha kuliner, pariwisata dan sektor lainya harus kompetitif bersaing. Baik dalam pelayanan maupun kualitas dari produk yang dihasilkan. 

"Intinya adalah mudik lebaran tahun ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para pelaku ekonomi yang bergerak di sektor kuliner, UMKM maupun pariwisata. Nantinya akan menjadi kajian kita untuk melakukan suport pada mereka dalam hal ini dalam melakukan investasi," ulasnya.