Semakin merosotnya kepercayaan publik kepada pemerintah seperti tercatat dalam survei terbaru yang dirilis Indikator Politik Indonesia, buntut dari kenaikan harga kebutuhan pokok dan gaduh masalah perpanjangan jabatan presiden.
- Mahal Dan Langka, Pemerintah Didesak Buat Aturan Harga Tabung Oksigen
- Dunia Usaha Gantungkan Nasib pada Stabilitas Politik Nasional
- Prabowo Kobarkan Semangat Merah Putih Di Hari Kemerdekaan RI ke-75
"Kenaikan harga dan bising tiga periode sangat buruk bagi persepsi Presiden di mata publik," ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengomentari hasil survei itu, Senin (16/5).
Kenaikan harga kebutuhan pokok khususnya minyak goreng, kata Mardani, sangat memberatkan ekonomi masyarakat.
Begitu juga isu tiga periode, lanjut anggota Komisi II DPR RI ini, memunculkan kekhawatiran akan kesetiaan Presiden Joko Widodo pada demokrasi.
"Rakyat bertanya seberapa setianya Presiden pada jalan demokrasi. Ini lampu kuning bagi Presiden," tandasnya.
Dalam survei yang dipaparkan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi, tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi saat ini berada di angka 58,1 persen, terbagi 8 persen responden menjawab sangat puas, dan 50,1 persen cukup puas.
"Lalu yang kurang puas 29,1 persen, tidak puas sama sekali 6,1 persen, total 35,1 persen," kata Burhanudin dalam jumpa pers, Minggu (15/5).
- Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia, Dino Patti: Hubungan RI-Malaysia Akan Makin Erat
- Munculnya Wacana Dewan Kopral Buntut Reaksi Kemunculan Dewan Kolonel
- Momen Puan Izin Pamit ke Megawati