Bank Sampah yang dikelola oleh salah satu desa di Ngawi, kini terus bergulir. Seperti yang dilakukan di Desa Jogorogo, Kecamatan Jogorogo merupakan inovasi dari para ibu-ibu dalam wadah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
- Komitmen Kepala Baru Puskesmas Teguhan Ngawi Tingkatkan Pelayanan Kesehatan
- Posyandu Alfamart di kabupaten Ngawi Disambut Antusias Ibu dan Balita
- Forum Kiai Kampung Ngawi Tolak Hak Angket
Kepala Desa Jogorogo Nur Ekawati menjelaskan, program Bank Sampah di desanya baru berjalan empat bulan terakhir.
Menurut dia, Bank Sampah ini bisa memberikan jembatan kepada pemerintah untuk memberikan edukasi serta kesadaran masyarakat terhadap sampah dan menjaga lingkungan yang bersih.
"Kita berupaya untuk menyadarkan warga masyarakat untuk mengelola sampah secara baik. Dengan Bank Sampah sangat diharapkan menjadi stimulan mendongkrak perekonomian warga dan itu menjadi komitmen kita bersama," terang Nur Ekawati kepada Kantor Berita RMOL Jatim, Selasa (17/5).
Nur Ekawati mengatakan, salah satu program Bank Sampah yang ditawarkan adalah pengelolaan sampah plastik yang mana tak laku dijual, diolah menjadi ecobrik nantinya. Sedangkan sampah yang laku dijual akan dikumpulkan dan disimpan dalam bentuk tabungan.
Selama empat bulan setelah terbentuknya Bank Sampah, total nasabahnya mencapai 550 orang dari 11 Posyandu di Desa Jogorogo.
Selaku Kades, Nur Ekawati mengaku bangga dengan perilaku hidup bersih dari warganya serta upaya mencari sampah layak jual bernilai ekonomis.
"Sesuai pantauan dengan hadirnya Bank Sampah sangat bermanfaat multifungsi. Kedepan akan kita tularkan ilmu ini kepada warga yang belum menyadari hal itu," tuntasnya.
- Tari Solah Kampung Pesilat Madiun Pecahkan Rekor MURI Dunia di Hardiknas 2024
- May Day 2024 di Jatim, Pj Gubernur Adhy Potong Tumpeng dan Komitmen Tindaklanjuti Tuntutan Buruh
- Ini Alasan Golkar Kota Madiun Tak Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota