Ikuti Jejak KH Achmad Shiddiq, 9 Penguji Ujian Doktor UIN KHAS Jember Pakai Surban dan Jubah Serba Putih

Para dosen penguji pada ujian terbuka program doktor pasca sarjana UIN KHAS Jember/RMOLJatim
Para dosen penguji pada ujian terbuka program doktor pasca sarjana UIN KHAS Jember/RMOLJatim

Unik. 9 tim penguji dan dosen pembimbing berpakaian jubah dan surban serba putih dalam Ujian Terbuka Program Doktor Pascasarjana Universitas Islam Negeri KH Achmad Shiddiq (UIN KHAS) Jember.


Kostum tersebut baru dipakai pertama kalinya saat ujian terbuka program doktor yang ke 64. 

"Ini adalah kostum yang biasa dipakai KH Achmad Shiddiq Jember, Rais Aam PBNU. Kostum kebesarannya dengan surban putih," ujar Wakil Rektor 3 UIN Khas Jember Dr Hefni Zein yang juga menjadi tim penguji.

Hefni menjelaskan, pemakaian kostum ciri khas KH Achmad Shiddiq ini bersamaan dengan momentum kehadiran Sekretaris Jenderal Kemenag RI, Profesor Dr Nizar Ali, yang juga bertindak sebagai penguji utama untuk disertasi program doktor, Santoso.

"Ini satu-satunya dari 58 PTAIN dan UIN yang ada di Indonesia," imbuhnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Dia menjelaskan, langkah ini sebagai bagian dari upaya melestarikan tradisi dan pemikiran KH Achmad Shiddiq Jember.

Menurutnya, KH Achmad Shiddiq Jember adalah ulama yang memiliki pemikiran cemerlang, rasional, baik dalil naqli dan aqli. Yang paling fenomenal adalah menerima Pancasila sebagai azas tunggal dalam negara kesatuan Republik Indonesia, pada Muktamar NU tahun 1984.

Pemikiran ini sekarang menjadi basis moderasi beragama yang mulai diarusutamakan oleh Kementerian Agama.

Salah satu basis pemikiran KH Achmad Shiddiq yang terkenal diantaranya adalah 3 ukhwah, yakni ukhwah Islamiyyah (persaudaraan sesama Islam), ukhwah wathoniyah (persaudaraan sebangsa) dan ukhwah Basyariyah (persaudaraan sesama manusia). 

"Pihak UIN KHAS tidak hanya mengambil namanya, tapi juga meniru dan mengikuti jejak kebiasaan dan pemikiran yang digagas KH Ahmad Shiddiq. Meniru dan mengikuti pemikiran KH Achmad dimulai dari hal-hal kecil diantaranya seperti cara berpakaian beliau," ungkapnya.

Hal itu, kata dia, yang menginspirasi Rektor dan Direktur Pasca Sarjana UIN Khas untuk meniru tata cara berpakaian KH Achmad Shiddiq pada saat ujian terbuka program pasca sarjana.

Namun untuk kegiatan wisuda, tetap memakai toga seperti biasanya. 

Ujian terbuka dipimpin Profesor Dr Miftah Arifin dengan penguji utama Prof Dr Nizar Ali, beranggotakan Prof Dr Dahlan, Prof Dr Babun Suharto, Dr Hefni Zein, serta 2 pembimbingnya, yaitu Prof Dr Abdul Halim subahar dan Prof Dr Mundzir.