Rapimnas Putuskan Kongres ke-20 IPNU Digelar 4-7 Agustus di Jakarta

Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama IPNU) di Hotel Yuan Garden Pasar Baru, Jakarta/Ist
Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama IPNU) di Hotel Yuan Garden Pasar Baru, Jakarta/Ist

Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Hotel Yuan Garden Pasar Baru, Jakarta.


Rapimnas ini akan berlangsung dua hari, mulai hari ini sampai Senin (13/6) esok.

"Rapimnas ini merupakan agenda wajib dari IPNU dan IPPNU untuk menentukan jalannya roda organisasi kedepan, di dalamnya membahas berbagai agenda program yang telah ditentukan sebelumnya," ujar Ketua Umum PP IPNU Aswandi Jaelani kepada wartawan, Minggu (13/6).

Aswandi menjelaskan, dalam Rapimnas itu memutuskan bahwa Kongres IPNU ke-20 yang awalnya akan digelar di Nusa Tenggara Barat (NTB) dipindahkan ke Jakarta. Termasuk juga dari segi waktu, semula pada 14-17 Juli dimundurkan menjadi 4-7 Agustus 2022.

"Ini berkenaan dengan lokasi (Jakarta) yang diperkirakan akan lebih strategis, serta berkenaan dengan kesiapan panitia kemudian kami juga memberikan waktu pada para kandidat untuk lebih mematangkan diri untuk maju di Kongres nanti," terangnya.

Aswandi juga meminta kepada para kandidat calon ketua umum IPNU agar lebih mempersiapkan diri, dari segala aspek yang memantaskan dirinya menjadi pimpinan IPNU di mana saat ini organisasi tersebut menghadapi berbagai tantangan.

"Saat ini kita sedang dihadapkan pada era disrupsi, baik disrusi industri, teknologi termasuk pendidikan. Ini menjadi tantangan besar bagi para pelajar," ujarnya dikutip Kantor Berita Politik RMOL.

"Oleh karena itu, ketua umum IPNU kedepan harus bisa menjawab semua tantangan tersebut dan bisa mengelola organisasi ini menjadi organisasi yang bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman, namun didasari oleh nilai-nilai Aswaja," pungkasnya.

Kegiatan Rapimnas IPNU dihadiri oleh ketua pimpinan wilayah (PW) se Indonesia. Hadir juga Wakil Sekretaris Jenderal PBNU KH. Nur Hidayat.