Proyek P3-TGAI di Ngawi Sangat Bermanfaat bagi Petani

Pekerjaan proyek irigasi P3-TGAI di Desa Karangmalang, Kasreman, Ngawi/RMOLJatim
Pekerjaan proyek irigasi P3-TGAI di Desa Karangmalang, Kasreman, Ngawi/RMOLJatim

Peningkatan produksi pangan selalu menjadi topik di sektor pertanian. Upaya tersebut terus dilakukan pemerintah untuk mendorong peningkatan produksi pertanian dengan menyalurkan bantuan seperti sarana jaringan irigasi pertanian.


Dengan dasar tersebut, Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) yang dicanangkan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (DAS Solo) melalui Bidang Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air II yang diluncurkan ke Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) di Ngawi diakui sangat bermanfaat.  

Seperti proyek P3-TGAI di Desa Karangmalang Kecamatan Kasreman mendapat apresiasi positif dari petani setempat.

Kepala Desa (Kades) Karangmalang Sadriyanto mengatakan, proyek irigasi dengan volume panjang 300 meter di wilayahnya ini sangat membantu petani. 

"Proyek irigasi (P3-TGAI-red) sangat bermanfaat banget bagi petani di Desa Karangmalang. Dan pekerjaanya itu sesuai petunjuk teknis yang ada dan menyerap 30 orang tenaga kerja dari desa ini," terang Sadriyanto dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (13/6).

Dia mengakui adanya proyek irigasi pertanian yang berada di wilayah desanya itu bisa disebut multi fungsi. Pertama, hadirnya saluran irigasi tidak menimbulkan banjir. Mengingat sebelumnya, akibat luapan banjir mengaliri ke beberapa area pertanian dan sangat tidak bermanfaat. 

Kedua, sebelum adanya program drainase irigasi air yang disalurkan dari Waduk Bendo hanya mampu mengairi lahan sekitar 36 hektar sawah. Namun fakta tersebut terbalik ketika adanya proyek irigasi dan sesuai data lapangan pasca proyek P3-TGAI sanggup mengairi sekitar 50 hektar sawah di wilayah desanya. 

"Sebelum dan sesudahnya saya kira sangat terasa. Kalau dulu kita kesulitan akan irigasi air sehingga seringkali kekeringan. Akan tetapi setelah adanya saluran irigasi yang tertata para petani menikmati hasilnya. Sehingga proyek P3-TGAI semacam ini minta digulirkan terus setiap tahun agar semua petani menikmatinya," ujar Sadriyanto.

Seperti diketahui untuk tahun 2022 ini proyek P3-TGAI untuk wilayah Ngawi disalurkan ke 24 titik kelompok masyarakat HIPPA dari 11 kecamatan.

Kata Sadriyanto, dengan manajemen irigasi yang baik dan terstruktur akan mempengaruhi nilai produksi padi yang dilakukan para petani. 

Apalagi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa Kabupaten Ngawi menjadi urutan pertama sentra produksi padi terbesar di Jawa Timur dalam kategori 10 Kabupaten dengan Produksi Padi Terbesar di Jawa Timur pada 2021.