Jazilul Fawaid: Koalisi KIR Bisa Terbentuk, Kalau Pak Muhaimin Ngalah Jadi Cawapres

Jazilul Fawaid/net
Jazilul Fawaid/net

Pematangan pembentukan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) terus dilakukan PKB dan Partai Gerindra. Khususnya untuk menentukan siapa yang menjadi capres-cawapres pada 2024 nanti.


Hal tersebut dijelaskan Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, saat menjadi narasumber dalam diskusi virtual "Teras Politik" yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (21/6).

Dia mengatakan, gabungan jumlah kursi parlemen yang dimiliki PKB dan Gerindra sudah mencukupi syarat ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sesuai Pasal 222 UU 7/2017 tentang Pemilu, yaitu minimal 20 persen kursi di DPR RI, atau sekitar 115 kursi.

Jika diakumulasi, jumlah kursi DPR milik Gerindra sebanyak 78 kursi dan PKB sebanyak 58 kursi hasil Pemilu Serentak 2019, maka jumlahnya mencapai 136 kursi.

"Maka langkah berikutnya membangun kerja sama itu dalam bentuk koalisi mengusung pasangan capres dan cawapres. Ini yang masih kita godok bareng-bareng, nanti akan diumumkan pada saat resminya," ujar Jazilul dikutip Redaksi via kanal Youtube RMOLTV, Rabu (22/6).

Sejauh ini, ditegaskan sosok yang kerap disapa Gus Jazil ini, baik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maupun Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, memiliki peluang yang sama untuk menjadi capres 2024 dari pembentukan koalisi KIR ini.

Akan tetapi, Jazilul yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI ini melihat kedua ketum parpol tersebut berpotensi menjadi pasangan capres dan cawapres untuk Pilpres 2024. Ketika keduanya sama-sama mencapai kesepakatan.