Ditlantas Polda Jatim Launching Buku Kumpulan Soal Ujian Teori SIM

Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo usai melaunching buku/RMOLJatim
Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo usai melaunching buku/RMOLJatim

Ditlantas Polda Jawa Timur melaunching buku kumpulan soal ujian teori SIM. Ada 500 soal ujian yang ditulis dalam buku tersebut.


Selain itu, isi yang ada di dalam buku soal ujian teori SIM ini adalah untuk mengajarkan bagaimana cara berlalu lintas yang baik.

"Kita didampingi oleh bapak-bapak dari universitas yang ada di Jawa Timur, tentunya ini mitra kita di dalam mensosialisasikan. Demikian juga untuk membantu bagaimana pendidikan berlalu lintas itu bisa masuk di dalam kurikulum," kata Waka Polda Jatim, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo usai launching buku di Mapolda Jatim, Rabu (29/6).

Bicara soal lalu lintas atau menciptakan keamanan berlalu lintas, kata Slamet, itu tidak bisa lepas dari perilaku-perilaku manusia atau masyarakat pengguna jalan. Tentunya masyarakat pengguna jalan harus dibekali pengetahuan lalu lintas.

"Sehingga, mereka mampu menjalankan fungsinya sebagai pengguna jalan. Otomatis mereka juga bisa menjalankan situasi yang lain di jalan. Dan terwujudlah keamanan dan keselamatan berlalu lintas," jelasnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

"Dan kita ketahui bersama, kalau bicara lalu lintas akan berdampak negatif apabila kita tidak mentaati. Adanya laka lantas, itu dampaknya banyak. Ada kematian, korban nyawa," tambah Jenderal bintang satu tersebut.

Menurut Slamet, korban nyawa berdampak luas, dan akan membebani orang yang ditinggalkan. Contohnya jika seorang bapak meninggal, masa depan anaknya akan kebingungan karena yang mencari nafkah sudah tidak ada.

"Untuk itu, tugas kita polisi bersama bapak-bapak dari universitas ini untuk bisa membuat pendidikan berlalu lintas dapat dijalankan dengan baik," ujarnya.

"Maka dari kepolisian akan membuat kumpulan soal. Nanti saya bekerja sama dengan bapak-bapak universitas untuk bisa memasukkan di dalam pendidikan berlalu lintas atau kurikulum. Ini kita lakukan untuk menciptakan suasana jalan di Jatim kondusif," tandas dia.

Slamet menyatakan, bahwa kurikulum tersebut sudah ada dari tahun 2010-2011, dan sudah dijalankan. Dan saat ini, pihaknya mengingatkan kembali.

"Buku ini gratis dan tidak membebani masyarakat. Ini nanti Dirlantas dan timnya akan memasukkan ke web untuk didownload masyarakat secara gratis nggak ada biaya," pungkasnya.