Jelang Idul Adha, Pengrajin Tusuk Sate di Tuban Banjir Orderan

Pengrajin sate di Kelurahan Prebon Tuban/RMOLJatim
Pengrajin sate di Kelurahan Prebon Tuban/RMOLJatim

Jelang Hari Raya Idul Adha, Ruminah seorang pengrajin tusuk sate asal Kelurahan Perbon, Kabupaten Tuban banjir orderan. Para pengerajin di kampung tersebut mengaku bisa menjual tusuk sate hingga 100 ikat perharinya. 


Jumlahnya meningkat signifikan jika  dibandingkan dengan hari-hari biasa sebelum suasana lebaran yang hanya bisa menjual sekitar  40-50an ikat tusuk sate.

Pengrajin lain Sri Rejeki (39) misalnya. Ibu satu anak ini mengaku meningkatkan produksi pembuatan tusuk sate setiap harinya. Biasanya tusuk sate yang ia buat akan dibeli oleh para tengkulak baik dari Tuban sendiri, maupun dari kecamatan lain seperti Jenu dan Palang.

"Alhamdulillah mas sangat meningkat dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Untuk saat ini kita masih bisa menjual tusuk sate 100 ikat terkadang juga bisa lebih," ujar Sri Rezeki kepada Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (9/7)

Sri Rezeki , menjelaskan, untuk tusuk sate isi 70 biji ia jual kepada para tengkulak dengan harga Rp1.000 ribu. Sri mengatakan , di Kelurahan Perbon, Tuban sendiri terdapat sekitar 30an  Kepala Keluarga (KK) yang menjadi pengerajin tusuk sate. Bahkan usaha ini sudah digeluti warga setempat selama bertahun-tahun.

"Untuk satu ikat isi 70 itu kita jualnya Rp1.000. Nah kita gak tau nanti tengkulak-nya menjual tusuk sate itu berapa tapi yang jelas dari kami Rp1.000," ungkapnya.

Sementara untuk bambunya Sri mengaku, membelinya dari seseorang dengan harga Rp25. Nantinya bambu ini akan dibelahan dan menjadi 40 ikat tusuk sate. Tak hanya memproduksi tusuk sate saja. Warga setempat juga memproduksi tusuk ikan panggang.

"Ada juga yang memproduksi tusuk ikan panggang. Untuk tusuk ini bentuknya agak besar dan panjang karena digunakan untuk ikan," pungkasnya.