Perseteruan Wartawan dan Kasatlantas Polres Madiun Kota Berakhir Damai

Islah di mako Polres Madiun kota, Perseteruan antara Wartawan Madiun Jumali dengan Kasatlantas Polres Madiun Kota AKP Dwi Jatmiko berakhir Damai/RMOLJatim
Islah di mako Polres Madiun kota, Perseteruan antara Wartawan Madiun Jumali dengan Kasatlantas Polres Madiun Kota AKP Dwi Jatmiko berakhir Damai/RMOLJatim

Perseteruan atas kesalahpahaman antara Kasatlantas Polres Madiun Kota, AKP Dwi Jatmiko dengan wartawan di Madiun, Jumali berakhir damai. Keduanya ditemukan di Mapolres Madiun Kota, Jalan Kompol Sunaryo, Kota Madiun, Selasa (23/8) sore kemarin.


"Hari ini kita mengadakan pertemuan dengan rekan semua, Ketua PWI, mas Jumali serta Kasatlantas terkait permasalahan beberapa waktu lalu," kata Kapolres AKBP Suryono beberapa waktu lalu dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Selain Kapolres Madiun Kota AKBP Suryono hadir pula dalam acara islah tersebut Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Madiun Siswo Widodo dan juga disaksikan para awak media yang sehari-hari bertugas di Kota Madiun.

Jabat erat tangan antara Jumali dan Dwi Jatmiko menandai bahwa keduanya sudah saling memaafkan, dan tidak ada lagi permasalahan di antara keduanya.

"Hubungan yang selama ini sudah terjalin, karena atas kesalahpahaman kemarin retak dan menurut saya kita harus kembali bersatu sesuai tugas pokok dan fungsinya," lanjut AKBP Suryono.

Dalam kesempatan itu, Suryono menegaskan tidak ada lagi permasalahan ataupun kesalahpahaman antara Jumali dan Dwi Jatmiko termasuk para awak media dengan Mapolres Madiun Kota.

"Permasalahan kemarin sudah tidak ada lagi dan kita sudah guyub rukun kembali," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, terjadinya keributan antara Kasatlantas Polres Madiun Kota, AKP Dwi Jatmiko dengan sejumlah wartawan di depan Mapolres Madiun Kota, Jalan Kompol Sunaryo, Kota Madiun pada Rabu (17/8) lalu.

Kasat Lantas Polres Madiun Kota, AKP Dwi Jatmiko marah dan menuduh seorang wartawan lokal Jumali, melecehkan istrinya. Di depan puluhan wartawan dan anggota polisi, perwira polisi berpangkat kapten itu meluapkan emosinya sampai melepas seragam dinasnya.