Pemerintah Pekak Badak, Tajam ke Bawah dan Tumpul ke Atas

ilustrasi/net
ilustrasi/net

Kenaikan tarif BBM subsidi akan makin menekan ekonomi masyarakat kecil yang sudah dalam keadaan susah.


"Kita menyayangkan tindakan pemerintah yang secara tiba-tiba menaikkan harga BBM. Saat ini kondisi ekonomi tidak stabil, sekecil apa pun kebijakan mempengaruhi ekonomi masyarakat," kata anggota DPR RI Fraksi PKS, Syahrul Aidi Maazat kepada wartawan, Senin (5/9).

Sejak awal, Fraksi PKS menolak tegas kenaikan BBM, apa pun alasannya. Namun sayang, pemerintah justru terkesan tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Di saat BBM subsidi dinaikkan, justru harga BBM nonsubsidi diturunkan.

"Pemerintah pekak badak (tuli), tak mau mendengar masukan. Tajam ke bawah tumpul ke atas. Kenaikan harga BBM ini bakal meningkatkan angka kemiskinan, harga barang makin mahal, tingkat perjalanan menurun tajam," tegasnya.

Syahrul Aidi juga menyoroti terkait kebijakan pemerintah yang tidak mengevaluasi program yang tidak strategis dan mendesak saat ini. Seperti pembangunan Ibukota Negara (IKN) dan lainnya.

"Harusnya pemerintah menghentikan program yang tidak substansi atau penting saat ini. Kita fokus mempertahankan ekonomi agar tidak krisis," tandasnya.