Bela Sungkawa Tragedi Kanjuruhan, Kapolres Bangkalan Gelar Sholat Ghaib

Kapolres Bangkalan, AKBP Wiwit Ari Wibisono, S.H., S.I.K., M.H usai menggelar sholat ghaib/RMOLJatim
Kapolres Bangkalan, AKBP Wiwit Ari Wibisono, S.H., S.I.K., M.H usai menggelar sholat ghaib/RMOLJatim

Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono, S.H., S.I.K., M.H., bersama warga dan ratusan anggota Polisi Polres Bangkalan menggelar sholat ghaib dan doa bersama atas tragedi Kanjuruhan Malang.


Sholat ghaib tersebut diimami langsung oleh Kapolres Bangkalan di Masjid Raudlatul Hidayah yang terletak di samping halaman upacara Mapolres, Senin siang (3/10).

"Sholat ini adalah bentuk rasa empati dan kepedulian kami sebagai mahluk sosial dan sebagai anggota Polri, bersama sama mendoakan mereka yang telah berpulang dan semoga keluarga yang ditinggalkan, diberi ketabahan dan kesabaran. Polri juga kehilangan 2 personel terbaiknya, dan supporter banyak yang menjadi korban. Ini adalah duka semua. Duka seluruh masyarakat Indonesia," tutur AKBP Wiwit.

Menurutnya, insiden Kanjuruhan adalah pembelajaran bagi semua pihak untuk mawas diri. 

"Ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk saling introspeksi diri dalam kegiatan persepakbolaan di masa yang akan datang," ucapnya.

Alumnus Akpol 2002 ini berharap agar insiden semacam ini tidak terjadi kembali di masa akan datang, dan justru berbenah untuk menjaga sportivitas persepakbolaan Indonesia menjadi lebih baik. 

"Bahwa pentingnya siap menerima kekalahan, pentingnya menjaga sportivitas, pentingnya menjaga keikhlasan dalam menjadi suporter ataupun pihak keamanan dalam hal bertugas menjaga keamanan," ujarnya.

"Inilah yang harus kita sadari. Semoga ini semua jadi titik balik bagi dunia sepakbola kita untuk kembali berbenah demi mengharumkan nama Indonesia di masa mendatang," tandas Kapolres Bangkalan

Diketahui, tragedi pilu dunia persebakbolaan tanah air pecah seusai laga antara Arema FC lawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada gelaran Liga Indonesia, Sabtu (1/10).

Dikabarkan, seratusan lebih nyawa melayang pada kerusuhan yang terjadi seusai Persebaya berhasil tundukkan Singo Edan, julukan Arema FC.

Korban meninggal tak hanya dari penonton, suporter Arema FC. Tapi juga, dua personel Polda Jatim gugur saat menjalankan tugas mengamankan jalannya pertandingan.[has]