Dari Sisi Politik, Anies Lebih Pas Gandeng AHY Ketimbang Andika Perkasa

Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menjamu Bakal calon presiden (bacapres) Partai Nasdem, Anies Baswedan/Net
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menjamu Bakal calon presiden (bacapres) Partai Nasdem, Anies Baswedan/Net

Bakal calon presiden (bacapres) Partai Nasdem, Anies Baswedan disarankan menggandeng Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dibanding Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.


Hal itu disampaikan oleh Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menanggapi pertemuan Anies Baswedan dengan Andika Perkasa di kantor Subden Mereka Barat Denma Mabes TNI, Jakarta beberapa waktu lalu.

"Kalau dari sisi politik, Anies sebaiknya gandeng AHY karena Anies butuh partai tambahan untuk melengkapi kekurangan dari Nasdem," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (16/10).

Apalagi, kata Muslim, di belakang AHY ada Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kekuatannya mampu membantu pemenangan pada Pilpres 2024.

"Hanya saja, meski sebagai Ketum Demokrat,  AHY yang mantan mayor itu akan alami kendala psikologis. Apakah, jika terpilih sebagai wakil presiden, AHY akan mudah membawahi Jenderal-jenderal?" kata Muslim.

Selain itu, Andika belum bisa digadang-gadang sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres), mengingat Andika masih militer aktif yang dilarang berpolitik.

"Kalau sebagai penjajakan bisa saja. Karena sebentar lagi Andika akan pensiun," kata Muslim.

Muslim pun menyoroti sosok yang ada di belakang Andika, yakni Hendropriyono sebagai mertuanya. Jika Anies bersama Andika, maka akan menimbulkan tanggapan negatif dari masyarakat.

"Hendro mantan Kepala BIN itu dianggap terlibat dalam kasus Talangsari Lampung dan soal meninggalnya Munir, Koordinator Kontras? Saya kira Anies perlu banyak pertimbangan untuk memilih cawapres yang sudah diserahkan oleh Surya Paloh dan Nasdem," pungkas Muslim.