Reses Di Kademangan, Guntur Wahono Dicurhati Infrastuktur Rusak Hingga Permintaan Mobil Siaga

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Anggota DPRD Jawa Timur Guntur Wahono menggelar reses di desa Bendosari, kecamatan Kademangan, kabupaten Blitar pada Senin (17/10/2022).


Dalam agenda itu warga mengusulkan beberapa program diantaranya pengadaan mobil ambulance, perbaikan infrastuktur dan bantuan alat kesenian.

"Saya berterimakasih karena usulan pertama tadi pada 2024 nanti mobil ambulance akan direalisasikan," kata kepala desa Bendosari Sunarko.

Menurut dia, di beberapa lokasi ada infrastuktur jalan yang belum diperbaiki oleh pemerintah. Kondisi itu mengakibatkan warga kesulitan, terutama jika musim penghujan. Karena itu, dia berharap agar pemerintah segera membangun infrastuktur jalan tersebut, untuk menunjang perekonomian warga.

"Infrastuktur di desa kami ada satu ruas jalan yang belum tersentuh program apapun, dan terkait dengan kesenian tadi pak Guntur Wahono akan merealisasikan (bantuan alat kesenian)," tambahnya.

Sementara itu, anggota DPRD Jatim Guntur Wahono mengatakan, banyak jalan berlubang di wilayah Blitar Selatan yang belum diperbaiki. Kondisi itu sangat mengkhawatirkan, karena rawan terjadinya kecelakaan.

"Memang yang terjadi keluhan masyarakat infrastuktur, banyak jalan berlubang yang rawan kecelakaan dan terutama jalan provinsi ini sangat berbahaya," tambahnya.

Dia mengatakan, selain kondisi infrastuktur yang kurang memadai, warga di Blitar Selatan juga mengeluhkan jauhnya rumah mereka dari sarana kesehatan. Karena itu, diperlukan mobil siaga, untuk mengantarkan warga yang sakit ke fasilitas kesehatan terdekat.

"Banyak wilayah di Dapil 7 ini yang jauh dari sarana kesehatan, sehingga mereka meminta disuport kendaraan siaga ini yang akan kita tampung," katanya.

Anggota DPRD Jatim dari Dapil Blitar-Tulungagung itu menjelaskan, pada tahun 2022 ada sekitar 12 unit bantuan kendaraan siaga yang akan diberikan kepada warga. Sisanya, pihaknya akan mengusulkan bantuan itu pada APBD tahun 2023 dan 2014.

"Pada tahun 2022 ada 12 unit yang akan kita realisasikan. Dan pada tahun 2023 ada usulan yang akan direalisasikan sebanyak 30 unit dari 36 pengajuan. Jumlah itu 12 unit untuk kabupaten Tulungagung dan 18 unit untuk kota dan kabupaten Blitar," pungkasnya.