Bantu MBR dan Tekan Kriminalitas, Anas Karno Apresiasi Pelataran Manyar, Surabaya

Teks foto: Cuci mobil di pelataran Manyar Surabaya/RMOLJatim
Teks foto: Cuci mobil di pelataran Manyar Surabaya/RMOLJatim

Pelataran Manyar Surabaya merupakan salah satu sentra padat karya atas inisiasi Pemkot Surabaya, yang berhasil. 


Usaha komersial tempat cuci mobil dan cafe shop, yang diresmikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, pada Agustus 2022 tersebut, mempekerjakan 14 warga golongan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Husni Tamim supervisor Pelataran Manyar yang berlokasi di Jl. Manyar Sabrangan mengatakan rata-rata penghasilan para pekerja dikisaran Rp2 juta.

"Dulu tempat ini pernah ada kasus miras. Dan rawan anak mudanya rawan bertindak kriminal. Namun sekarang mereka diberdayakan sebagai karyawan disini, dan punya penghasilan," kata Husni dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jum'at (11/11).

Husni menambahkan, Pelataran Manyar dikelola pihak kecamatan, kelurahan dan LPMK, dengan sistem bagi hasil.

"50 persen untuk pengelola sebagai biaya operasional. Sedangkan 50 persen sisanya dibagikan ke pekerja. Lumayan ramai mas. Pernah sebulan sampai 900 unit kendaraan yang nyuci disini," imbuhnya.

Legislator PDIP Surabaya Anas Karno mengapresiasi keberadaan sentra padat karya Pelataran Manyar. 

"Konsepnya bagus, ada tempat cuci mobil dan cafe untuk tempat bersantai. Tempatnya ramai sekali. Pekerja disini adalah warga sekitar diusia produktif. Sehingga mereka memperoleh pendapatan, dan mengurangi pengangguran. Yang tentunya akan menghindarkan mereka dari hal-hal negatif, bahkan menjurus kriminal," jelasnya.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya tersebut menegaskan Komisi B mendukung upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya mengentaskan MBR lewat program padat karya dan pemberdayaan UMKM.

"Ini sangat perlu didukung, dan perlu ditingkatkan. Kita berharap pemkot Surabaya segera memanfaatkan titik-titik lahan aset miliknya untuk program padat karya dan pemberdayaan UMKM. Pemanfaatan aset tersebut perlu dioptimalkan untuk pemberdayaan ekonomi kerakyatan," imbuhnya.

Lebih lanjut Anas mengatakan, ketika optimalisasi pemanfaatan aset pemkot Surabaya dioptimalkan, tentunya akan mendorong kondisi ekonomi Surabaya menjadi lebih baik lagi.