Pencitraan selalu dilakukan oleh setiap calon peserta pemilu, baik itu jadi anggota DPR maupun jadi presiden. Ekonom senior DR. Rizal Ramli tidak menampik bahwa pencitraan memang sebenarnya diperlukan.
- Rizal Ramli Memang Ancaman bagi Rezim Jokowi
- Asa Sang Rajawali Tak akan Pernah Pupus
- UAS: Rizal Ramli Berani Ungkap Kebenaran Walau Pahit
Namun demikian, Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Gus Dur itu menggarisbawahi bahwa pencitraan bukan syarat utama.
“Pencitraan perlu, tapi bukan syarat utama dan tidak memadai,” tegasnya kepada redaksi, Minggu (13/11).
Dia mengingatkan bahwa tokoh-tokoh kemerdekaan Republik Indonesia bukan dikenal karena pencitraan, melainkan karena ide-ide besar dalam membangun bangsa.
“Tokoh-tokoh kemerdekaan RI dikenal karena visi, integritas, dan track record-nya,” tekannya.
Di satu sisi, Rizal Ramli mewanti-wanti bahwa pencitraan yang berlebihan akan menimbulkan mudharat bagi bangsa. Tidak hanya soal berimbas rakyat jadi tertipu, tapi juga bisa muncul perpecahan antaranak bangsa.
“Yang sangat merusak itu pencitraan berbayar (PollingRp, kontrak media berbayar, InfluenceRP, dan BuzzeRP) yang akhirnya menipu rakyat,” tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Rizal Ramli Memang Ancaman bagi Rezim Jokowi
- Asa Sang Rajawali Tak akan Pernah Pupus
- UAS: Rizal Ramli Berani Ungkap Kebenaran Walau Pahit