Apakah G20 Organisasi Negara Maju?

Ilustrasi G20/Net
Ilustrasi G20/Net

APAKAH G20 adalah organisasi negara-negara maju? Bukan. G20 itu sejarahnya adalah G7.

Jadi ada 7 negara yang memang besar dan maju: Amerika, Kanada, Perancis, Jerman, Itali, Inggris, Jepang. Mereka memang negara-negara dengan per kapita di atas 30.000, dan besar ekonominya.

Saat mereka kongkow-kongkow tahun 1999, mereka mikir, heh, bro, sis, kita habis kena krisis moneter ini. Kayaknya kita perlu pasar baru deh, pasar-pasar yang membuat bisnis kita tambah besar. Kalau kita doang yang ngumpul, nggak nendang deh.

Maka, G20 dibentuk. Siapa yang diajak? Syaratnya sederhana, kamu punya nilai ekonomi yang besar, pasar yang besar, dan gemar ngutang. Maka, bergabunglah China, India, Indonesia, dan lain-lain. Berkumpul lah 80 persen ekonomi dunia di G20 ini.

Kita maju? Kaya?

Coba perhatikan screenshot data berikut. Ngoceh itu harus pakai data, jangan pakai rasa. Di urutan berapakah Indonesia jika lihat GDP per capita ? Ternyata urutan 19, dari 20 anggauta G20. Hanya 3.800 dolar AS per tahun. Alias Rp 60 jutaan per tahun.

Malaysia saja, 10.400 dolar AS per tahun, alias Rp 150 jutaan. Singapura berapa? 60.000 dolar AS, alias nyaris Rp 1 miliar per tahun pendapatan per kapita penduduknya. Kok mereka tidak diajak? Karena pasar mereka kecil. Peluang ekonomi mereka kecil.

Indonesia itu cuma menang jumlah penduduk tok. Kalian tahu tidak, tahun 1997, China itu kalah sama kita soal penghasilan penduduk. Mereka miskin dulu.

Tapi sekarang, lihat tabel, China 10.000 dolar AS per tahun. Benar-benar jadi raksasa China sekarang. Mengaum seperti kalkun. Bukan mengembek seperti bebek.

Terakhir, tapi kan Indonesia jadi pemimpin G20? Keren dong? Duh Gusti, itu mah soal urutan wae. Giliran. Tidak ada urusannya sama prestasi dan kemajuan ekonomi.

Dan saat pemimpin-pemimpin negara Rusia, AS, Inggris, muji-muji kita, ssst, kita terlena yang sebenarnya mereka tahu persis Indonesia itu korup, dan lain-lain.

Tapi karena penduduk kita 270 juta, maka mereka akan tersenyum ke kita. Muji-muji pejabat kita, biar dapat celah masuk pasar besar, cuy.

Saat tidak ada prestasi, bahkan gara-gara giliran tok, bisa jadi bahan "bangga-banggaan" secara habis-habisan. Lupa jika pertemuan begini bisa menghabiskan triliunan rupiah duit kita, dan entah apa hasilnya.

Sudah tambah pinter dikit? Baik, habis ini kita bahas si Masiku yo... ? Ben tambah melongo.

*Penulis novel 'Negeri Para Bedebah'