Pemimpin koalisi Perikatan Nasional, Muhyiddin Yassin dengan tegas menolak kerja sama dengan Pakatan Harapan. Meski Yang Dipertuan Agong telah memintanya membentuk pemerintahan yang inklusif bersama koalisi pemenang pemilu ke-15 (GE15) Malaysia itu.
- Selain Covid-19, Pengungsi Afghanistan Juga Alami Gangguan Mental
- Joman Gugat Tito Soal PCR, Pertanda Jokowi Mulai Ditinggalkan Relawannya
- Bawaslu: Kalau Mau Tunda Pemilu Harus Ubah UUD
"Kami telah membahas masalah ini sebelumnya. Kami tidak akan bekerja sama dengan Pakatan dan itu adalah sikap koalisi dari dulu sampai hari ini, apapun tujuannya," ujar Muhyiddin dalam konferensi pers di luar kediamannya di Bukit Damansara pada Selasa malam (22/11), seperti dimuat The Star.
Selama pertemuan dengan Yang Dipertuan Agong pada Selasa, Muhyiddin mengaku ia telah diminta untuk menandatangani surat bahwa ia setuju dengan gagasan pemerintahan persatuan, namun ia tidak setuju dengan gagasan tersebut.
- Tari Solah Kampung Pesilat Madiun Pecahkan Rekor MURI Dunia di Hardiknas 2024
- May Day 2024 di Jatim, Pj Gubernur Adhy Potong Tumpeng dan Komitmen Tindaklanjuti Tuntutan Buruh
- Ini Alasan Golkar Kota Madiun Tak Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota