Debat antara Menko Polhukam Mahfud MD dan mantan Menko Ekuin Rizal Ramli terkait Perppu Ciptaker di media sosial dianggap tidak produktif.
- Terima Tantangan dari Kelompok Pemuda, Mahfud MD Singgung Menteri di Kabinet untuk Bersikap Netral
- Sama-sama Pernah Ditorpedo, Qodari Bandingkan Sikap Mahfud dengan Maruarar
- Jokowi Anggap Mahfud Mundur dari Kabinet Hal Biasa
Hal itu disampaikan pengamat politik Jamiluddin Ritonga soal saling balas komentar di Twitter alias Twitwar antara Mahfud MD dengan Rizal Ramli kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (6/1).
"Perang argumentasi antara Mahfud MD dan Rizal Ramli terkait Perppu Cipta Kerja terkesan tidak produktif. Perdebatan mereka kurang menyentuh substansi persoalan. Bahkan Mahfud cenderung menyerang personal dengan menyatakan Rizal Ramli bodoh,” kata Jamiluddin menyayangkan.
Seharusnya, kata Jamiluddin, kedua tokoh tersebut mengedepankan intelektualitas guna membahas isu yang tengah ramai dibicarakan publik, bukan seperti perang sesama buzzer di media sosial yang menyerang personal.
"Perdebatan seperti itu memang kerap terjadi di antara elite di Indonesia. Perdebatan melebar pada upaya menyudutkan pribadi. Akibatnya, substansi yang dibahas hanya permukaan. Hal itu menjadi sebab wacana atau diskursus di Indonesia tidak produktif,” demikian Jamiluddin Ritonga.
- Rizal Ramli Memang Ancaman bagi Rezim Jokowi
- Terima Tantangan dari Kelompok Pemuda, Mahfud MD Singgung Menteri di Kabinet untuk Bersikap Netral
- Sama-sama Pernah Ditorpedo, Qodari Bandingkan Sikap Mahfud dengan Maruarar