Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengutarakan pendapatnya dalam momentum satu abad Nahdlatul Ulama atau NU.
- Cak Imin: Kasus Penembakan PMI di Malaysia Harus Diusut Tuntas
- Cak Imin Minta Kapolri Usut Tuntas Kasus Penusukan 2 Santri Krapyak
- Cak Imin Diduga Sedang Bersih-bersih Elite PKB yang Terafiliasi PBNU
Pria yang akrab disapa Cak Imin ini awalnya mengakui tak ambil pusing soal banyak pihak yang berdebat soal hubungan PKB dengan NU.
“Semua pihak yang berdebat memiliki posisi dan argumen masing-masing, dan saya menghormati semua pihak itu,” kata Cak Imin kepada wartawan, Minggu (5/2).
Wakil Ketua MPR RI ini menyampaikan kalau PKB merupakan sebuah partai politik yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama. Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, kata Cak Imin wajar banyak pihak yang ingin diakui dan mengaku sebagai nahdliyin.
“Organisasi sebesar NU wajar saja semua ingin diakui dan mengaku NU. Karena itu, mari kita hormati pihak-pihak lain yang mengaku sebagai NU juga. Tidak apa-apa. Biar saja,” ujarnya.
Menurut Cak Imin, PKB merupakan partai yang memperjuangkan warga NU. Ia menyebut puncaknya adalah selepas zaman Orde Baru atau saat 25 tahun perjalanan NU.
“Pencapaian Pemilu 2019 lalu adalah pemuncak prestasi politik PKB selama 2,5 dekade hidupnya,” ujar dia.
Kendati demikian, Cak Imin menegaskan, PKB tidak hanya mewakili atau milik warga NU, melainkan juga milik warga Indonesia.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Cak Imin: Kasus Penembakan PMI di Malaysia Harus Diusut Tuntas
- Usai Dikasih Izin Tambang, Dikhawatirkan NU dan Muhammadiyah Tidak Kritis Lagi
- Silaturahmi ke Ketum PBNU, Khofifah : PP Muslimat NU Undang KH. Yahya Beri Pengarahan di Kongres XVIII Muslimat NU