Potensi terbentuknya Koalisi Perubahan yang diisi oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS diramal bakal menjadi kubu oposisi yang kuat. Dengan syarat, reshuffle jadi dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
- Golkar akan Ubah Peta jika Golkar Gabung Koalisi Perubahan
- Bawaslu Bakal Dalami Acara Deklarasi Koalisi Perubahan
- Dukungan kepada Anies Baswedan Semakin Kokoh Piagam Koalisi Resmi Ditandatangani 3 Ketum Partai Koalis
Baca Juga
Analisis pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, Koalisi Perubahan tidak akan menjadi kubu oposisi yang kaleng-kaleng apabila benar-benar terbentuk dan diumumkan secara resmi oleh tiga parpol tersebut.
"Jika Nasdem ditendang dari pemerintahan, maka Koalisi Perubahan akan menguat, sebagai koalisi oposisi," ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (4/2).
Lebih dari itu, Efriza juga melihat Nasdem sudah memegang kunci utama yang menjadi syarat untuk menjadi kubu Koalisi oposisi yang kuat.
"Nasdem dengan Anies Baswedan akan menguat dari segi elektabilitas, karena simpati masyarakat. Masyarakat dalam opini publik malah akan meyakini Presiden Jokowi adalah hanya petugas partai," tuturnya.
Untuk menumbangkan potensi kekuatan Nasdem menjadi oposisi, dosen komunikasi politik Universitas Dr Sutomo ini melihat satu-satunya cara yang bisa dilakukan Jokowi adalah reshuffle.
"Kinerja buruk menteri Nasdem, akan hilang dalam persepsi publik, karena begitu intensnya PDIP menginginkan Nasdem di tendang dari pemerintahan," katanya.
"Apalagi jika menteri Nasdem malah diganti dari PDIP, bertambahnya komposisi menteri PDIP, akan direspons publik dengan negatif," demikian Efriza.
- PDIP-PKB-Gerindra Bersaing Ketat Jadi Partai Juara di Jatim
- Presiden Jokowi Pastikan Segera Reshuffle Kabinet!
- 22 Ribu Petani Tembakau Lamongan Terima Jaminan Sosial Ketenagakerjaan