Partai Gerindra diminta untuk mencarikan solusi di tengah hubungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang belakangan cukup tegang bahkan merenggang.
- Gerindra Siap Menangkan 24 Pilkada di Jatim, Ini Sederet Gaconya
- PDIP dan Gerindra Jember Gelar Bukber, Sinyal Berkoalisi di Pilkada 2024?
- Gerindra Surabaya Godok Sejumlah Nama Potensial Maju Pilkada 2024
Turut campurnya Gerindra untuk mendamaikan PKB dan PBNU dianggap penting guna mengamankan suara di Pemilu 2024 mendatang, utamanya suara nahdliyin.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco mengaku tidak bisa lebih dalam mencampuri urusan PKB dan PBNU. Meskipun, kata Dasco, Gerindra memiliki hubungan baik dengan keduannya. Dasco hanya berharap, hubungan PKB dengan PBNU berjalan baik.
“Tentunya, karena berhubungan baik dengan PKB, berhubungan baik dengan NU. Gerindra berharap bahwa kondisi (hubungan) keduanya ini juga berlangsung baik-baik saja,” kata Dasco di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jumat (10/2).
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, ketegangan hubungan PKB dengan PBNU berpengaruh pada peta koalisi PKB untuk Pilpres 2024.
Menurut dia, partai politik akan mempertimbangkan situasi ini sebelum memutuskan berkoalisi dengan partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu.
- PPP Jombang Dukung Nyai Mundjidah Dua Periode
- Lelang Proyek Pembangunan Alun-alun Jember dan Jalan Andongrejo-Bandealit Senilai Rp40 M Dinilai Ilegal
- Ambulans Angkut 6 Pegawai Dinas Kesehatan Tulungagung Terguling Usai Tabrak Pengendara Motor