Penolakan dikehadiran tim nasional Israel dari sejumlah elemen masyarakat yang berujung pada pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 menimbulkan indikasi politik identitas masih kencang digulirkan di Indonesia.
- Meminimalisir Penumpukan, Pemkot Surabaya Evaluasi Alur Shuttle Bus dan Siagakan Bus Tambahan
- Jadi Kesempatan Langkah, Waketum PSSI Berharap Timnas Maksimalkan Piala Dunia U-17
- Bima Sakti Pastikan Pemain Timnas Indonesia Siap Melawan Ekuador
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menilai, secara pribadi belum melihat sejauh itu, namun hampir seluruh opini yang berkembang mengarah terkait penolakan terhadap timnas Israel main di Indonesia merupakan politik identitas.
"Tapi indikasi opini mengarah ke situ," ucap Jazilul saat ditemui di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jumat (31/3).
Elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyimpulkan, dicoretnya Indonesia oleh FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 menggambarkan bahwa negara kalah.
"Kira kira negara kalah sama kadrun," imbuhnya.
Padahal, menurut Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ini, masyarakat Indonesia sudah cerdas dalam melihat polemik aksi penolakan oleh sejumlah tokoh politik.
"Publik akan lebih cerdas hari ini untuk menilai statemen maupun sikap dari tokoh maupun parpol. Kita hari ini memang seperti yang disampaikan banyak pengamat, kita ada ketakutan terjadi politik identitas, ya mulai dari gini gini itu politik identitas," demikian Jazilul Fawaid.
- Komitmen Wali Kota Eri terhadap Penanganan Stunting Berbuah Penghargaan dari Presiden RI di Hari Otoda 2024
- Kwarnas-Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12
- Rini Indriyani, Sosok Kartini Hebat di Balik Kesuksesan Wali Kota Eri Cahyadi