Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar silaturahmi dengan perwakilan Ketua Takmis Masjid se Kota Surabaya di Graha Sawunggaling, Jumat (31/3).
- Tim UPN Veteran Jatim Beri Penguatan Kompetensi Bela Negara Melalui Budaya Wayang
- Bupati Kediri Lantik 57 Kades dan Segera Buat Program Unggulan
- Tingkatkan Ekonomi Keluarga, Komunitas Warteg Berbagi Resep Hidangan Nusantara dan Pelatihan Memasak
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Eri mengajak para ketua takmir masjid itu untuk mengurus IMB masjid atau mushollahnya masing-masing.
Bahkan, ia juga mengajak mereka untuk menjadi Unit Pengumpul Zakat (UPZ) untuk mensejahterakan warga di sekitar masjid atau mushollahnya.
Dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Wali Kota Eri meminta kepada semua takmir masjid se Kota Surabaya yang masjid atau mushollahnya belum memiliki IMB (Izin Mendirikan Bangunan), untuk segera melaporkan kepada lurahnya supaya diuruskan IMB-nya.
Wali Kota Eri juga berjanji IMB untuk tempat ibadah itu akan dikeluarkan dalam jangka waktu 7 hari kerja.
“Tolong disampaikan ke lurah untuk diuruskan IMB-nya, saya kasik waktu teman-teman pemkot selama 7 hari untuk mengeluarkan IMB itu. Ini sudah saya lakukan selama ini, dan ini tidak ada retribusinya karena ini tempat ibadah, makanya ini harus terus dipercepat, sehingga ke depan semua tempat ibadah di Surabaya memiliki IMB semuanya,” kata Wali Kota Eri.
Selain itu, Wali Kota Eri juga mengajak mereka untuk menjadikan masjidnya sebagai UPZ, sehingga nanti kalau ada orang yang memberikan zakat dikumpulkan dulu tidak langsung dibagikan dulu.
Lalu nanti dilihat di sekitar masjid atau musholllah itu masih ada orang miskin atau tidak, kalau masih ada maka zakat itu harus diperbantukan kepada orang miskin itu berupa bantuan modal usaha dan lainnya, sehingga dia bisa lebih berdaya.
“Makanya saya berharap kepada semua ketua takmir masjid itu untuk memakmurkan masyarakat sekitarnya. Saya berharap di sekitar masjid itu terbentuk kampung-kampung madani, sehingga masjid itu hadir untuk memberikan bantuan kepada orang miskin, memberikan bantuan kepada anak putus sekolah dan bantuan lainnya,” kata dia.
Bahkan, ia juga meminta sesama masjid itu harus saling membantu dan harus saling mengisi antara satu dengan yang lainnya.
Ia mencontohkan apabila masjid di Surabaya Barat ternyata orang miskinnya banyak dan kekuatan zakatnya kurang, sedangkan masjid di Surabaya Selatan orang miskinnya lebih sedikit dan ada dana zakatnya masih ada sisa, maka masjid di Surabaya Selatan itu harus membantu masjid di Surabaya Barat itu.
“Jadi, ke depan masjid ini harus saling mengisi dan melengkapi serta harus saling menguatkan untuk bersama-sama mengurangi kemiskinan di Kota Surabaya. Ayo bersatu umat muslim di Surabaya,” tegasnya.
Wali Kota Eri juga sangat yakin apabila semua zakatnya warga Surabaya dikumpulkan untuk membantu warga miskin di Surabaya yang sudah didata oleh RT-RW, LPMK, KSH, lurah, camat, maka ke depan tidak ada lagi warga miskin di Surabaya.
Oleh karena itu, ia berharap kepada seluruh warga dan semua Ketua Takmir Masjid di Surabaya untuk tidak terburu-buru menyalurkan zakatnya ke luar daerah Surabaya, karena di Surabaya sendiri masih ada orang miskin yang membutuhkan bantuan.
“Makanya, tolong dibantu dulu saudara-saudara kita, warga Surabaya yang masih membutuhkan. Pemkot Surabaya sudah punya data warga miskin se Surabaya, mereka inilah yang butuh zakat-zakat kita dan bantuan kita. Mari kita bersatu dalam mengentas kemiskinan di Surabaya,” pungkasnya.
- Pertama dalam Sejarah, Eri Cahyadi Jadi Wali Kota Surabaya Pertama yang Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden RI
- Peringatan Hari Otoda 2024 di Surabaya Berlangsung Sukses, Wali Kota Eri: Matur Nuwun Kemendagri
- Komitmen Wali Kota Eri terhadap Penanganan Stunting Berbuah Penghargaan dari Presiden RI di Hari Otoda 2024