Pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20 akan berdampak pada konfigurasi koalisi menuju pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
- Jalin Kerjasama Dengan Boeing Hingga Airbus, Indonesia Bakal Tambah Jumlah Pesawat
- Shipper dan NVIDIA Solusi Teknologi Berbasis AI Terbaru di Sektor Logistik
- Resmi Jadi WNI, Erick Thohir Berharap Kevin Diks Bisa Main Lawan Jepang dan Arab Saudi
Pengamat politik Unversitas Nasional Andi Yusran menyatakan bahwa batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala dunia akan menyulitkan duet Ganjar Pranowo-Erick Thohir utuh. Alasannya, karena keduanya berada pada posisi diametral.
Menurut Andi, reposisi koalisi bisa saja terjadi melalui penggabungan Koalisi Indonesia Bubar (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Syaratnya ada dua tokoh kunci yang menentukan.
"Penggabungan ini sangat tergantung kepada dua tokoh kunci yakni Prabowo dan Jokowi," demikian kata Andi melansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (3/4).
Menurut Andi, jika benar gabungan KIB dan KKIR terwujud maka terbuka peluang duet antara Prabowo Subianto-Erick Thohir.
Ada dua gubernur kader PDIP yang menolak kehadiran Israel yang menjadi peserta Piala Dunia 20. Imbas penolakan dari elemen politik seperti PDIP, PKS dan beberapa Ormas Islam, FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah.
Presiden Joko Widodo sendiri mengaku pusing dalam 2 minggu terakhir menyikapi pro kontra kehadiran timnas Israel yang berujung pembatalan Indonesia selaku tuan rumah Piala Dunia U-20.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jalin Kerjasama Dengan Boeing Hingga Airbus, Indonesia Bakal Tambah Jumlah Pesawat
- Shipper dan NVIDIA Solusi Teknologi Berbasis AI Terbaru di Sektor Logistik
- Resmi Jadi WNI, Erick Thohir Berharap Kevin Diks Bisa Main Lawan Jepang dan Arab Saudi