Pernahkah Anda mendengar penyakit jantung aritmia? Penyakit jantung ini merupakan jenis penyakit jantung yang berbeda dengan penyakit jantung koroner.
- Pil Antivirus Covid-19 Segera Dibuat Versi Generik dan Murah
- Harganas 2021, Gubernur Khofifah Ajak Para Ibu Jadi “Satgas Covid-19 Bagi Keluarga"
- WHO Sebut Pandemi Covid-19 Akan Berakhir Prematur dan Tidak Realistis
Aritmia adalah gangguan pada detak jantung atau irama jantung yang ditandai dengan detak jantung yang tidak teratur, bisa terlalu cepat atau terlalu lambat.
Melalui acara media gathering dengan tema “Sering Berdebar-Debar Apakah Jantung Saya Bermasalah ?”, Siloam Hospitals Surabaya mengajak rekan media untuk lebih lagi memberikan informasi edukasi kepada masyarakat seputar kesehatan jantung.
Dengan demikian, kesadaraan dan pengetahuan masyarakat akan permasalahan jantung semakin meningkat.
Dalam Media Gathering yang diadakan Jumat, 14 April 2023 di Communal Coffee & Eatery sekaligus menjadi moment untuk Siloam Hospitals Surabaya dan rekanan media dalam buka bersama menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
Melalui materi yang disampaikan, dr. Ragil Nur Rosyadi, SpJP (K), FIHA mengatakan bahwa kebanyakan kasus gangguan detak jantung sering timbul tanpa gejala apapun, sehingga membuat seseorang tak sadar jika dirinya terkena aritmia.
Aritmia adalah gangguan jantung yang bisa menyerang siapa saja. dr. Ragil Nur Rosyadi, SpJP (K), FIHA menambahkan bahwa seseorang yang memiliki jantung sehat juga berpotensi terkena aritmia jika berada dalam kondisi sebagai berikut penyalahgunaan alkohol, diabetes, konsumsi kafein berlebihan, gangguan hormonal (contoh: gangguan tiroid), tegang atau stres emosional, merokok, dan mengonsumsi obat-obatan.
Sehingga untuk memastikan apakah seseorang memiliki gangguan jantung aritmia atau tidak? Sebaiknya memeriksakan diri ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah atau melakukan medical check up secara rutin untuk mengetahui kondisi kesehatan jantung.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan dengan EKG ataupun holter (perekaman EKG dengan alat khusus selama 24 jam), dan bila diperlukan akan dilakukan pemeriksaan khusus yang disebut Electrophysiology Study (EP Study).
EP study merupakan jenis pemeriksaan listrik jantung secara lebih detail dan menyeluruh yang mampu mendeteksi gangguan pada impulse listrik yang biasanya menjadi penyebab gangguan irama jantung.
“Gangguan kesehatan dapat menyerang siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Oleh karena itu, bersama dengan teman-teman wartawan di sini mari kita mengedukasi masyarakat untuk sadar akan pentingnya medical check up. Dengan medical check up, kita peduli terhadap kesehatan sehingga produktivitas terus berjalan.” terang dr Lisa Gunawan, MM selaku Direktur dari Siloam Hospitals Surabaya dikutip Kantor Berita RMOLJatim saat memberikan sambutannya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kemeriahan Karnaval Budaya Tutup Rangkaian Munas VII APEKSI 2025 di Surabaya
- Hari Kedua Ladies Program APEKSI, Istri Kepala Daerah Antusias Belajar Meracik Rujak Cingur di Surabaya
- Dari Surabaya untuk Indonesia, Munas APEKSI 2025 Tegaskan Komitmen Pemerataan Pembangunan