Agung Mulyono: Pengawasan Dan Penerepan Prokes Stasiun Harus Diperketat

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Komisi D DPRD Jawa Timur menggelar sidak ke Stasiun Gubeng Baru, Surabaya pada Senin (17/4). Dalam kunjungan itu, ketua komisi D DPRD Jatim Agung Mulyono minta agar penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) diperketat untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19 saat mudik lebaran.


"Jadi saat ini saya tekankan bahwa ada informasi Covid 19 naik. Ada omicron dan acturus, trennya naik sejak seminggu terakhir. Saya pesen agar prokes dijalankan," katanya saat meninjau keberangkatan penumpang.

Bendahara DPD Demokrat Jatim itu meminta agar para penumpang disiplin menggunakan masker. Selain itu, para petugas harus memasang thermal scanner di tempat keberangkatan penumpang.

"Jadi agar para penumpang yang terdeteksi suhu tubuhnya tinggi bisa segera diperiksa dan kalau memang ada indikasi dikarantina," tambahnya.

"Kereta api adalah primadona layanan di masyarakat kalau ada satu yang kena maka akan bahaya dan menyebar. Kita ingin indonesia tidak terulang seperti kemarin. Jadi di pintu masuk ada screening kalau memang 37,3 derajat keatas harus diperiksa lanjutan  bahkan harus dikarantina," tambahnya.

Dari pantauan, anggota DPRD Jatim dari Dapil Bondowoso-Situbondo-Banyuwangi itu terlihat mendatangi beberapa lokasi di stasiun gubeng baru.

Setelah mendatangi tempat kedatangan penumpang, Agung Mulyono bersama dengan anggota komisi D lainnya meninjau fasilitas kesehatan dan ruang baca anak.

Dalam kesempatan itu, alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Unair Surabaya itu meminta agar petugas kesehatan di stasiun tersebut berjaga secara penuh. Petugas juga harus menyediakan obat dan menyiapkan rujukan, jika ada penumpang sakit berat dan membutuhkan perawatan lebih lanjut.

Ditambahkan dia, pihak pengelola harus menambahkan alat emergency kit yang dioperasikan oleh paramedis terlatih. Sehingga ada penanganan kegawatdaruratan sebelum dirujuk, untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang dialami pasien.

Disisi lain, Agung Mulyono juga memuji sejumlah fasilitas yang tersedia di stasiun Gubeng seperti face recognise, penyediaan air minum gratis dan tempat baca anak. Fasilitas itu dinilai cukup bagus dan membantu meningkatkan kenyamanan penumpang kereta api saat mudik lebaran 2023 mendatang.

Dalam kesempatan itu,  Agung Mulyono mengapresiasi kebijakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang menambah 10 armada Bus Transjatim untuk koridor I rute perjalanan Sidoarjo – Surabaya – Gresik. 

Kebijakan itu dirasa sangat tepat, karena pengguna transportasi penghubung dari Surabaya ke Gresik dan Sidoarjo itu sangat tinggi sehingga akan memperpendek waktu tunggu para penumpang.

"Saya mengapresiasi kebijakan ini karena sangat membantu masyarakat. Penumpang tidak perlu lama mengantre karena armada diperbanyak jadi jarak tunggunya bisa diperpendek," katanya.

Bendahara DPD Demokrat Jatim itu menuturkan, keberadaan bus Transjatim sangat membantu pekerja dari Sidoarjo dan Gresik yang mencari nafkah di Surabaya. Dengan penambahan itu, akan lebih banyak lagi masyarakat yang bisa memanfaatkan fasilitas Transjatim terutama dari warga kelas menengah kebawah, yang penghasilannya pas-pasan.

"Tarif Transjatim ini kan murah. Warga bisa menghemat pengeluaran dan mereka tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi. Sehingga kemacetan bisa ditekan," tambah anggota DPRD Jatim dari Dapil Bondowoso-Situbondo-Banyuwangi itu.

Sementara Anggota Komisi D DPRD Jatim, Nur Aziz mengatakan, fasilitas di Stasiun Gubeng sangat membantu penumpang. Fasilitas di Stasiun Gubeng layaknya di Bandara Juanda. Dimana ada Face Recognition Boarding, dan tempat periksa kesehatan. 

"Ini perlu ditingkatkan. Kemudian ketepatan keberangkatan kereta api. Syarat keamanan naik kereta api terpenuhi," ujarnya.

Sementara Executive Vice President PT KAI Daop VIII, Fredi Firmansyah mengaku arus mudik kali ada trend peningkatan jumlah penumpang. Lonjakan penumpang diperkirakan terjadi pada 20 April 2023 atau H-1.

Untuk antisipasi Covid-19 varian omicron dan acturus, PT KAI khususnya daop VIII memperketat pelaksanaan prokes baik di stasiun maupun dalam kereta api. Dalam kereta api petugas akan mengawasi penumpang agar selalu memakai masker dan menerapkan prokes. 

"Setiap saat petugas memperingatkan agar selalu menerapkan prokes," ujarnya.

Jika ada penumpang yang gejala seperti Covid-19, ada penanganan kedaruratan sebelum dirujuk.