Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny Kabur Harman mengkritik pertemuan Presiden Joko Widodo dengan 6 ketua umum partai politik (Parpol) koalisi pemerintahan, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (2/5) lalu.
- Elektabilitas Anwar Sadad Sebagai Cagub Jatim Tembus 9%, ARCI Beberkan Faktornya
- Gus Fawait: Kita Bangga Indonesia Junjung Tinggi Demokrasi
- Mensyukuri Penetapan Hasil Pemilu 2024 Dengan Kemenangan Prabowo-Gibran, Khofifah Imbau Tidak Ada Euforia Berlebihan
Benny mengibaratkan pemilihan presiden seperti pertandingan sepak bola, dan presiden sebagai wasitnya. Sebagai seorang wasit, sudah seharusnya berlaku netral, tidak memihak salah satu tim.
"Jika wasit memihak, maka ia tentu lebih banyak mengeluarkan kartu kuning untuk tim lawan," kata Benny, seperti dikutip redaksi melalui akun Twitternya, Rabu (10/5).
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Demokrat itu juga menambahkan, jika wasit berpihak, maka kalau ada tim lawan bermain benar, akan tetap disalahkan.
"Kalau kawan salah dibilang benar, dan dibela habis-habisan. Persaingan menjadi tidak sehat, hasilnya pun tidak bermutu," pungkas Benny.
Seperti diketahui, Jokowi sempat mengundang Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Plt Ketua Umum PPP Mardiono, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
- Lelang Proyek Pembangunan Alun-alun Jember dan Jalan Andongrejo-Bandealit Senilai Rp40 M Dinilai Ilegal
- Ambulans Angkut 6 Pegawai Dinas Kesehatan Tulungagung Terguling Usai Tabrak Pengendara Motor
- Polrestabes Surabaya Tangkap 11 Pelaku Pesta Narkoba