Tanah yang Ditempati Diserobot Mafia, Warga Tuban Lapor Polisi

Suwandi bersama Rian Arryfiadi di lahan tanah yang masih sengketa/ist
Suwandi bersama Rian Arryfiadi di lahan tanah yang masih sengketa/ist

Suwandi salah satu warga Kelurahan Sukolilo, Kecamatan Kota Tuban mengaku menjadi korban mafia tanah.


Pasalnya, tanah warisan dari keluarganya kini telah terbit sertifikat tanah atas nama Bambang Sugiharto (78), warga yang berdomisili di Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur.

Keluarga Suwandi mengaku secara turun temurun telah menguasai tanah negara (TN) sekitar kurang lebih seluas 3.630 meter persegi sejak 1971. Bidang tanah tersebut berada di tepi jalan raya Manunggal, tepatnya di Desa Panyuran, Kecamatan Palang, Tuban. 

Namun, saat ini bidang tanah yang telah dikuasai bertahun-tahun oleh Suwandi itu menjadi sengketa. Bahkan, tanah itu telah terbit dua sertifikat tanah atas nama Bambang Sugiharto. 

Tak terima dengan hal itu Suwandi melaporkan Bambang ke Polres Tuban terkait dugaan tindak pidana kasus penyerobotan tanah dan manipulasi dokumen untuk terbitnya dua sertifikat tanah yang secara fisik masih dikuasai Suwandi.

“Bapak Bambang sudah kita laporkan, dan kita juga sudah diperiksa sebagai saksi,” ungkap Rian Arrifiady, selaku penasehat hukum dari pelapor Suwandi, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (14/5).

Menurutnya, kliennya ini menjadi korban mafia tanah yang melibatkan sejumlah oknum aparat pemerintahan. Contohnya, ada dugaan dokumen palsu untuk syarat permohonan sertifikat tanah yang dilakukan Bambang.

“Adanya dugaan data atau dokumen yang di palsukan. Seperti akte keterangan waris, surat pernyataan penguasaan fisik sebidang tanah, dan lainnya,” jelas Rian panggilan akrabnya

Ia pun bercerita jika Bambang ini mengaku menguasai fisik sebidang tanah sejak 1980 silam sampai sekarang. Namun, saksi dari tetangga batas tanah tidak mengenal Bambang tapi bisa terbit sertifikat atas namanya.

“Harapannya mafia tanah ini seperti itu segera ditindak tegas karena telah banyak merasakan masyarakat, termasuk kita ini,” tegas Rian sambil menunjukkan sejumlah dokumen.

Dirinya pun mengaku seluruh dokumen yang diduga dipalsukan oleh Bambang Sugiharto telah diserahkan ke pihak kepolisian. Kemudian, dirinya berharap perkara ini segera diusut tuntas dan seadil-adilnya.

“Dokumen sudah kita serahkan kepada pihak berwajib, saat ini dalam proses penyelidikan. Yang kita laporan saat ini baru bapak Bambang saja dan kemungkinan akan dikembangkan ke oknum lainnya," bebernya.

Perjuangan Suwandi untuk mempertahankan hak tanah miliknya tidak berhenti disitu saja. Dirinya pun telah mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap suatu proses terbitnya sertifikat bidang tanah negara milik Bambang.

Gugatan tersebut diajukan di Pengadilan Negeri (PN) Tuban, dan turut tergugat ada Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tuban, pihak desa, dan lainnya.

Alhasil, perjuangan Suwandi itu belum berhasil dan memenangkan Bambang berdasarkan putusan nomor 24/Pdt G/2022/PN Tuban tanggal 4 April 2022.

“Kita tidak menyangka bahwa akan kalah dalam sidang gugatan tersebut,” jelas Rian. 

Ia menilai majelis hakim tidak cermat dan tidak teliti dalam pertimbangan hukumnya karena tidak melihat fakta fisik objek sengketa yang dimanipulasi oleh tergugat. 

“Bagaimana mungkin tergugat Bambang yang tidak pernah menguasai fisik secara nyata atas tanah negara dapat melakukan proses sertifikasi tanah negara tersebut, dan mengabaikan klien kita yang secara nyata menguasai fisik tanah negara lebih dari 50 tahun,” terangnya.

Termasuk, ia menyampaikan tergugat Bambang yang bukan ahli waris dapat melakukan sertifikasi tanah. Oleh sebab itu, dirinya melalukan upaya hukum lagi dengan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Surabaya.

“Kita melalukan upaya hukum banding dengan tambahan bukti baru, yang menjelaskan bahwa tergugat Bambang bukanlah orang yang berhak memohonkan sertifikat atas tanah negara tersebut,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia berharap semoga perjuangan untuk memberantas mafia tanah ini berhasil, dan proses pidana yang ada di Polres Tuban segera menjadi perhatian.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tuban AKP M Gananta ketika dikonfirmasi akan melakukan pengecekkan. Hal itu disampaikan lewat pesan singkat WhatsApp.