Sikap cawe-cawe Pilpres yang dilakukan Presiden Joko Widodo ditanggapi bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan.
- Putra Bung Karno Usulkan Jokowi Jadi Ketum PDIP, Ini Respon Djarot
- Pengamat: Masih Ada Puan dan Prananda, Kecil Kemungkinan Jokowi jadi Ketum PDIP
- Jokowi Diminta Segera Tarik Pulang Mentan Syahrul Yasin Limpo untuk Diperiksa KPK
Baca Juga
"Semenjak semalam sampai tadi siang kami banyak sekali menerima ungkapan aspirasi dan kekhawatiran," kata Anies di markas Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X Nomor 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (30/5).
Sejumlah kekhawatiran yang diterima Anies di antaranya penjegalan, kriminalisasi hingga potensi tak netralnya Pemilu 2024.
"Ada kekhawatiran tentang caleg-caleg yang mungkin dapat diperlakukan tidak fair, partai-partai yang dapat perlakuan tidak fair, calon-calon presiden yang dapat perlakukan tidak fair," ujar Anies.
"Kemudian potensi terjadinya kecurangan, yang semua itu dikhawatirkan muncul akibat adanya pernyataan bahwa tidak netral dan cawe-cawe," sambung Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berharap kekhawatiran itu tak terwujud. Dia berharap Pemilu dan Pilpres 2024 tetap berjalan secara netral tanpa ada kecurangan.
"Setiap partai punya hak yang sama untuk mencalonkan, setiap caleg punya hak yang sama untuk berkampanye dan mendapatkan perlakukan yang sama," tandasnya.
- Putra Bung Karno Usulkan Jokowi Jadi Ketum PDIP, Ini Respon Djarot
- Petunjuk Kiai Jatim dan Jateng, Prabowo Berpasangan dengan Kaum Santri di Pilpres 2024
- Usai Deklarasi Amin, Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Bersaing dengan Selisih 10,1 Persen