Alumni Unair: Hanya Ganjar Pranowo yang Bisa Mewujudkan Visi Indonesia 2045

Cali Rusalle/Ist
Cali Rusalle/Ist

Para alumni perguruan tinggi di Jawa Timur (Jatim) solid mendukung calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dalam agenda "Orasi Kebangsaan Berwawasan Pancasila" yang diselenggarakan oleh Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) Jatim dan Forum Alumni Jatim (FAJ) di Gelora Pancasila, Kota Surabaya, Minggu (16/7) lalu.


Agenda yang juga dihadiri Ganjar Pranowo ini juga menjadi sarana dari para millenial dan Gen-Z untuk menyampaikan gagasan untuk Bangsa Indonesia. Mereka tampak silih berganti dalam berorasi di panggung.

Namun menjadi berbeda saat Cali Rusalle, yang merupakan alumni Universitas Airlangga (Unair), menyampaikan orasinya. Begitu memegang mikrofon, dirinya langsung langsung turun dari panggung, lalu hadir dan berinteraksi di tengah ribuan relawan.

Pemuda yang akrab disapa Cali ini mengajak untuk terus mencintai Indonesia dengan memilih pemimpin yang tepat. Dia juga menegaskan pentingnya memperhatikan rekam jejak para calon presiden dalam Pemilu 2024 nanti.

“Dengan prestasi saat menjadi Gubernur Jawa Tengah, kita percaya bahwa Pak Ganjar Pranowo adalah orang yang tepat untuk melanjutkan program-program Pak Jokowi," tegas Cali.

Cali juga mengingatkan pentingnya Visi Indonesia 2045 yang mulai dicanangkan sekaligus perlahan diwujudkan saat kepemimpinan Presiden Jokowi. Dengan berakhirnya kepemimpinan Jokowi pada 2024 mendatang, maka yang menjadi presiden berikutnya harus berupaya meneruskan visi tersebut.

"Jangan lupa, visi Indonesia 2045 sudah on track sejak jaman Pak Jokowi. Jangan sampai kita salah memilih. Kalau salah pilih nanti visi Indonesia 2045 tak akan terwujud," ujar pria yang pernah menjadi Ketua GMNI Unair ini.

Dikatakan Cali, dalam mewujudkan visi Indonesia 2045, Bangsa Indonesia masih perlu menyelesaikan banyak PR besar. Ganjar Pranowo nantinya perlu memperbaiki perekonomian, kesejahteraan sosial, dan pendidikan.

Ironisnya, kata Cali, kini anak bangsa justru berkutat pada hal-hal yang kontraproduktif. Seperti fitnah, adu domba, hoax. Yang harusnya bergotong royong untuk mewujudkan Visi Indonesia 2045, justru terpecah belah.

"Maka kita kita para pendukung Pak Ganjar harus melakukan pencerdasan-pencerdasan, dan ikut meluruskan. Biar nantinya Pak Ganjar lebih mudah untik mengerjakan hal-hal yang lebih besar," katanya.

"Bahkan itu bukan saja tugas kita sebagai pendukung Pak Ganjar, tapi kita sebagai anak bangsa yang nantinya ikut mewujudkan Indonesia Emas pada 2045 nanti," tutupnya sebagaimana dikutip Kantor Berita RMOLJatim.