Wisata Mangrove, Pokdarwis Medokan Ayu Berharap Bisa Dilibatkan untuk Pengelolaan 

Wisata mangrove
Wisata mangrove

Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Medokan Ayu berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melibatkan mereka dalam pengelolaan Kebun Raya Mangrove Surabaya.


Sekretaris Pokdarwis Medokan Ayu, Subardi menjelaskan Pokdarwis Medokan Ayu merupakan kelompok masyarakat yang terdiri dari penduduk setempat sekitar kawasan hutan mangrove Medokan Ayu. Pokdarwis Medokan Ayu menyadari potensi wisata alam yang dimiliki oleh lingkungan mereka dan berkomitmen untuk menjaga keaslian ekosistem mangrove sambil mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan. 

“Mengenai seberapa besar porsi yang diberikan oleh Pemkot Surabaya kepada Pokdarwis terkait pengelolaan wisata, itu terserah kebijakan Pemkot Surabaya,” ujar Subardi, Selasa (25/7).

Diungkapkan Subardi, Pokdarwis Medokan Ayu sebelumnya mengelola parkir namun kemudian sekarang dikelola oleh Dinas Perhubungan. Di area kuliner, Subardi berharap yang menjual makanan merupakan warga Medokan Ayu.

“Jangan sampai ada warga di luar Medokan Ayu, sebab sebelumnya pernah kejadian dimana Kami menemukan pedagang bukan dari warga Kami,” ungkap Subardi.

Ditambahkannya, Pokdarwis Medokan Ayu mendorong warga untuk turut mengembangkan wisata ini dengan usaha kuliner maupun usaha kerajinan yang menjual produk khas daerah. “Dengan demikian, wisatawan tidak hanya menikmati keindahan alam mangrove, tetapi juga dapat merasakan cita rasa khas dari masyarakat setempat,” ujarnya.

Kebun Raya Mangrove Surabaya ini melingkupi tiga kawasan. Yakni, Mangrove Wonorejo, Mangrove Medokan Sawah, dan Mangrove Gunung Anyar dengan luas total mencapai 27 hektar.

Rencananya, peresmian Kebun Raya Mangrove pertama di Indonesia ini akan dilakukan oleh Megawati Soekarnoputri, Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI), sekaligus Presiden ke-5 Republik Indonesia pada Rabu 26 Juli 2023 atau bertepatan dengan Hari Mangrove Internasional.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat melakukan pengecekan Kebun Raya Mangrove yang berada di wilayah pesisir wilayah Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya, Senin (24/7/2023) mengatakan selain menjadi tempat edukasi dan pariwisata, juga memiliki manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Dimana konsep ekonomi yang diusung nantinya akan sama seperti Romokalisari Adventure Land. “Nanti hasilnya juga akan diberikan kepada masyarakat, seperti Romokalisari. Jadi Insyaallah akan ada pengembangan oleh masyarakat dan komunitas yang hasilnya bisa mengurangi kemiskinan,” katanya.

Keberadaan Kebun Raya Mangrove Surabaya ini melingkupi tiga kawasan. Yakni, Mangrove Wonorejo, Mangrove Medokan Sawah, dan Mangrove Gunung Anyar dengan luas total mencapai 27 hektar.

Saat ini Kebun Raya Mangrove Surabaya telah dilengkapi sejumlah fasilitas dan wahana permainan. Seperti di antaranya, sentra kuliner UMKM, wahana perahu, jet ski hingga ATV (All Terrain Vehicle). Setelah diresmikan pada 26 Juli 2023, kebun raya ini akan dibuka untuk masyarakat umum.

“Itu nanti sama seperti Romokalisari. Jadi ketika masuk ada tiket, akan ada naik perahu, naik ATV dan makan (kuliner). Tapi semuanya kembali ke masyarakat untuk mengurangi kemiskinan,” pungkasnya.