Koalisi partai politik pengusung calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilu 2024 kemungkinan besar masih bisa berubah. Komunikasi elite parpol yang cair, menunjukkan koalisi belum final.
- Jelang Musda Golkar Jatim, Ketum Bahlil Lahadalia Sowan ke KH Ali Mashuri di Ponpes Bumi Sholawat
- Golkar Siap Bahas RUU Perampasan Aset Tindak Lanjuti Perintah Prabowo
- Optimalisasi Potensi Zakat Mal, Golkar Dorong Pemkot Surabaya Perkuat Ketahanan Ekonomi Keluarga
Seperti yang dilakukan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dalam pertemuan tengah pekan ini.
Partai Golkar dan PDI Perjuangan mengaku memiliki banyak kecocokan. Atas dasar hal tersebut kedua partai ini sepakat membentuk tim yang akan menjadi jembatan komunikasi antara PDIP dan Golkar untuk penjajakan koalisi.
Menurut Airlangga, meskipun partainya sudah bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), namun Golkar menginginkan adanya koalisi permanen. Poros ini diharapkan mengusung capres yang akan melanjutkan program pembangunan Presiden Joko Widodo.
"Untuk itu kita harus membangun tim bukan saja dengan siapa yang akan menjadi capres, tetapi antar partai keseluruhan," kata Airlangga saat menjadi narasumber lewat tayangan YouTube, Minggu (30/7).
Golkar sendiri tidak mau buru-buru mengumumkan jagoannya yang bakal didukung di Pilpres 2024. Meskipun hasil Munas telah menetapkan Airlangga sebagai kandidat Capres.
Oleh karena itu, kehadiran koalisi permanen, lanjut Airlangga, sangat penting dalam menentukan langkah partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Kita ingin koalisi permanen, oleh karena itu saya juga ketemu Mbak Puan untuk membentuk tim untuk mencari kesamaan," tandas Airlangga.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jelang Musda Golkar Jatim, Ketum Bahlil Lahadalia Sowan ke KH Ali Mashuri di Ponpes Bumi Sholawat
- Ketua DPR Desak PBB Fasilitasi Perundingan Damai India-Pakistan
- Golkar Siap Bahas RUU Perampasan Aset Tindak Lanjuti Perintah Prabowo