Jokowi Pilih Kerja Ketimbang Komentari Relawan Laporkan Rocky Gerung ke Polisi

Presiden Joko Widodo/Net
Presiden Joko Widodo/Net

Tidak ada respon menonjol dari Presiden Joko Widodo, yang katanya dihina oleh pernyataan tokoh kritik terbaik Indonesia, Rocky Gerung. 


Rocky Gerung dianggap menghina Presiden Jokowi oleh relawannya. Kata relawan Jokowi, Rocky telah menghina dengan kata-kata “bajingan yang tolol”.

Bukan sekadar reaksi verbal, relawan Jokowi juga melakukan laporan ke polisi. Mulai Bara JP, Relawan Indonesia Bersatu hingga Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) membuat laporan ke Polda Metro Jaya.

Namun, di tengah ramainya relawan datang melaporkan Rocky, tak terdengar suara dari Presiden Jokowi. Jangankan mendukung relawannya, Jokowi menganggap apa yang disampaikan Rocky adalah hal kecil.

"Itu hal-hal kecil lah. Saya kerja saja," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di Senayan Park, Jakarta, Rabu (2/8).

Sikap Jokowi dipandang sudah tepat. Salah satunya, oleh Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto.

Sebagai bunga kecil demokrasi, katanya,pernyataan Rocky tersebut biasa saja dan sedianya menjadi bahan hiburan saja. Pasalnya, sudah banyak kritik yang lebih tajam dialamatkan pada Jokowi.

“Pak Jokowi sudah kebal dengan yang begitu-begitu, sudah biasa Pak Jokowi. Bahkan yang lebih dari itu kan sudah ada, tapi santai-santai saja Pak Jokowinya,” kata Yandri dimuat Kantor Berita Politik RMOL.

Pengamat politik Rocky Gerung menjadi buah bibir di media sosial X, yang dulu dikenal dengan Twitter, sejak Senin (31/7), lantaran mengkritik Presiden Jokowi. Rocky dinilai oleh beberapa pihak sudah berlebihan karena telah memaki dan menghina Presiden Jokowi di acara buruh tersebut.

"Begitu Jokowi kehilangan kekuasaan dia jadi rakyat biasa, enggak ada yang peduli nanti. Tapi ambisi Jokowi adalah pertahankan legacy. Dia masih ke China nawarin IKN. Masih mondar-mandir dari ke koalisi ke koalisi lain, cari kejelasan nasibnya. Dia pikirin nasibnya sendiri, dia enggak pikirin kita," kata Rocky dalam video yang viral di medsos.

"Itu bajingan yang tolol! Kalau dia bajingan pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat, tapi bajingan tolol sekaligus pengecut. Bajingan tapi pengecut," sambungnya.