Belajar dari Gus Dur, Gus Salam Minta Masyarakat Tak Ambil Pusing soal Hinaan Rocky Gerung ke Presiden

KH Abdussalam Shohib (paling kiri) bersama para kiai muda, Gus Rahim, Gus Yusuf Chudlori, Gus Iqdam dan Gus Kautsar/ist
KH Abdussalam Shohib (paling kiri) bersama para kiai muda, Gus Rahim, Gus Yusuf Chudlori, Gus Iqdam dan Gus Kautsar/ist

KH Abdussalam Shohib, Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur meminta masyarakat tidak ambil pusing soal hinaan Rocky Gerung yang menyebut Presiden Joko Widodo.


"Semua menyadari statemen Rocky Gerung sangat tidak beradab, namun sebaiknya penyelenggara negara fokus menangani kasus-kasus hukum yang besar lebih dulu. Misalnya kasus korupsi yang telah menyandera Indonesia, kemiskinan dan ketidakadilan yang menghambat proses kemajuan bangsa," kata Gus Salam, sapaan akrabnya, Sabtu (05/8).

Pengasuh Pondok Pesantren itu berpendapat kasus Rocky Gerung seharusnya tak perlu dilaporkan ke polisi. Sebab, menurut dia, pernyataan Rocky soal kritik terhadap Presiden tidak akan menjatuhkan marwah Jokowi sebagai individu maupun kepala negara.

“Mari kita belajar dari Gus Dur yang terbiasa merayakan perbedaan pendapat, kritik bahkan hinaan dengan tetap tenang tanpa sedikitpun niatan untuk melaporkan pihak-pihak yang berbeda dengan beliau," tegas Gus Salam.

Pengamat Politik, Rocky Gerung ini menjadi sorotan publik karena pernyatannya yang menghina dan memfitnah Presiden Jokowi usai mengisi acara Seminar dan Konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) pada 29 Juli 2023 di Islamic Center, Bekasi.

Namun demikian, ia menyampaikan permohonan maaf lantaran ucapan 'bajingan tolol' yang dinilai mengina Presiden Jokowi telah memicu kegaduhan di masyarakat.