Sikap mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Pilpres 2024, justru membuat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kehilangan kader.
- Menatap Pilwali 2024, PSI Sebut Eri-Armuji Putra Terbaik Surabaya Saat Ini
- Masuki Hari Tenang, Relawan Kaji Gawat Konsolidasi Kawal Kemenangan PSI dan Prabowo-Gibran di Madura
- Kampanyekan Prabowo-Gibran dan PSI, Relawan Kaji Gawat Sisir 18 Kecamatan di Bangkalan
Tepatnya, Muhammad Guntur Romli menyatakan keluar dari PSI, usai Prabowo menyambangi Kantor DPP PSI, di Jalan KH Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (2/8).
"Mulai hari ini, saya menyatakan keluar dari PSI, sebagai anggota dan kader PSI," ujar Guntur dalam jumpa pers di bilangan Jakarta Pusat, Sabtu (5/8).
Dia menjelaskan, PSI sudah dia anggap sebagai rumah politik. Sementara, seluruh kader dan anggota partai di dalamnya dia sebut saudara.
"Saya menyampaikan hal yang sebenarnya berat," sambungnya menegaskan.
Guntur Romli mengaku hanya bisa membaca dan menonton di media massa, terkait sinyal kedekatan Prabowo dengan PSI.
Soal alasan utama keluar dari PSI, sambungnya, adalah kehadiran Prabowo di DPP PSI sebagai tanda berkoalisi, padahal sebelumnya tidak dibuka terlebih dahulu ruang diskusi.
"Apalagi berdasarkan hasil Rembuk Rakyat yang diumumkan PSI pada Oktober 2022 lalu, 'Jokowi di Hati, Ganjar Dinanti," tandasnya.
- Mas Dhito Resmi Daftar Cabub Kediri di Partai NasDem
- PKB Usung Direktur RSUD Dolopo Madiun Sebagai Cawabup Dampingi Hari Wuryanto
- Surabaya Raih WTP 12 Kali Berturut-turut, Wali Kota Eri Cahyadi: Wujud Transparansi Pelayanan