Anies: Kalau Negara Memandang Rakyat Sebagai Konsumen, Rusak Semua Urusan 

Anies Baswedan saat menjadi narasumber dalam diskusi kebudayaan bertajuk "Kini dan Nanti" di gedung Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (24/8)/RMOL
Anies Baswedan saat menjadi narasumber dalam diskusi kebudayaan bertajuk "Kini dan Nanti" di gedung Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (24/8)/RMOL

Negara bertanggungjawab untuk melindungi hak-hak rakyatnya tanpa mengabaikan prinsip-prinsip kebudayaan dan nilai-nilai kemanusiaan. 


Dalam pandangan bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, negara seharusnya tidak memperlakukan rakyatnya seolah-olah sedang berdagang.

Hal ini dipaparkan Anies saat menjadi narasumber dalam diskusi kebudayaan bertajuk "Kini dan Nanti" di gedung Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (24/8).

"Kalau negara memandang rakyatnya sebagai konsumen, itu rusak semua urusan, tidak, tidak boleh. Negara tidak boleh memandang rakyat sebagai konsumen," jelas Anies seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL.

Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini menilai rakyat adalah aset berharga negara dan layak diperlakukan dengan hormat, serta diberikan kesempatan yang setara dalam setiap aspek kehidupan.

Negara harus menjadi wadah perlindungan dan pemberi peluang, bukan sebagai pihak yang mencari keuntungan atas penderitaan rakyat, kata Anies.

"Jadi bagi pemerintah itu tidak ada untung dan rugi, dengan rakyat itu urusan bermanfaat atau bermanfaatnya kurang. Jadi kita berikan investasi kesehatan, pendidikan, budaya," tandas Anies.