Kasak-kusuk Pilkada Jombang, Arah Koalisi Demokrat dan Gerindra Tinggal Selangkah

H Anwar Sadad (baju krem), Gus Han (tengah baju banser), Gus Sentot (Hitam) di Pesantren Queen Darul Ulum Peterongan
H Anwar Sadad (baju krem), Gus Han (tengah baju banser), Gus Sentot (Hitam) di Pesantren Queen Darul Ulum Peterongan

Kasak-kusuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 sudah mulai menggeliat di Kabupaten Jombang. 


Beberapa komunikasi lintas partai dilakukan dalam menentukan arah koalisi pada Pilkada 2024 mendatang.

Salah satunya diakui oleh Ketua Partai Demokrat Jombang, Syarif Hidayatulloh mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan beberapa pihak dalam gagasan koalisi Pilkada 2024 dan terutama dengan Partai Gerindra Jombang.

"Saat ini memang Partai Demokrat sudah berkomunikasi dengan semua partai. Namun, komunikasi Partai Demokrat sangat intensif dengan partai Gerindra," kata Gus Sentot, sapaan akrab Ketua Demokrat Jombang yang bakal menjadi pimpinan DPRD saat ditemui di Rumah Gus Han dalam giat Sahur Bareng, Minggu (31/03) dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Sejauh ini, perolehan hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2024, Partai Demokrat mendapatkan 6 kursi. Dan Partai Gerindra mendapatkan 8 kursi DPRD. Maka, untuk menjalin koalisi sudah memenuhi ambang batas kursi yakni lebih dari 10 kursi DPRD.

Jika menimbang dari muara koalisi yang terbangun linear dengan koalisi nasional. Maka, dipastikan akan ada tambahan kursi dari Partai Golkar yakni 5 kursi yang diperolehnya pada Pileg 2024. Jika ditotal 19 kursi.

"Ini sesuai harapan Mas AHY dan Mas Emil yang menginginkan suasana di Jatim kondusif dan linear. Seperti Pilgub Jatim Demokrat dan Gerindra mendukung Bu Nyai Khofifah dan Mas Emil," jelasnya.

Gus Sentot menegaskan bilamana koalisi ini diharapkan sesuai dengan koalisi yang terbangun secara nasional. Sesuai intruksi dari Ketua Umum AHY dalam mempertahankan Koalisi Indonesia Maju menyesuaikan siapa nantinya kader dari masing-masing partai yang lebih mempunyai value dan elektoralnya bagus.

"Apabila ada calon Gerindra diatas Demokrat. Maka harus didukung oleh Demokrat," ujar Gus Sentot.

Politisi Demokrat yang maju dari Dapil 2 Jombang ini menambahkan pihaknya sangat terbuka dan masih mengalir sesuai dengan arahan pimpinan pusat atau keputusan partai. Harapannya ada kader yang bisa diusulkan nanti.

"Tidak harus maju Jombang 1 (Cabup), mungkin bisa Jombang 2 (Cawabup). Namun, Demokrat juga masih membuka peluang pihak eksternal yang dicalonkan partainya," ungkapnya.

Gus Sentot menandaskan bahwa siapapun yang didukungnya dalam Pilkada 2024 nantinya dipastikan dapat melenggang dengan lancar dan itu terbukti di Pemilukada sebelumnya.

"Alhamdulillah siapapun yang didukung Demokrat, insyaallah menang," ujarnya.

Sementara, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad mengatakan pihaknya sedang menggagas arah koalisi karena Partai Gerindra mendapatkan 8 kursi legislatif pada Pileg 2024. Dan sejauh ini masih dinamis juga tidak harus linear koalisi nasional.

"Kita kan kurang 2 menuju syarat minimal. Jadi, harus komunikasi politik dengan partai lain," kata dia.

Dia berharap meskipun pada akhirnya koalisi dengan partai lain, namun harapannya Gerindra bisa menjadi pioner atau kapten dalam koalisi nantinya. Dan tentunya arah koalisi menyesuaikan dengan dinamika lokal.

"Tidak harus linear koalisinya, kalo bisa ditempuh, ya tidak masalah. Tapi menyesuaikan dengan dinamika lokal," katanya.

Sekedar informasi, Pilkada 2024 Jombang beberapa tokoh partai politik maupun pendatang baru sudah mulai muncul diantaranya Calon dari Incumbent Hj Mundjidah Wahab, Sumrambah. Sedangkan dari pendatang baru yaitu Ketua Asosiasi Kepala Desa, H Warsubi.