Tim siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Surabaya mendapatkan laporan hilangnya warga Desa Modung, Bangkalan, atas nama Marzuki (50) yang diduga terseret arus di Pantai Modung Bangkalan pada Jumat (01/09).
- Bupati Kediri Terima Penghargaan Lencana Jer Basuki Mawa Beya Emas
- Hari Pahlawan, Pengendara hingga Pelajar Heningkan Cipta di Simpang 4 Jalan Ki Hajar Dewantara Jombang
- Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Masifkan Aksi Nyata Kurangi Sampah Plastik
Marzuki terakhir terlihat saat berpamitan dengan keluarga untuk mencari ikan dengan membawa jaring tebar. Keluarga korban melaporkan hilangnya Marzuki karena ia tak kunjung kembali dan hanya ditemukan jaringnya yang sudah ditebar di Pantai Modung.
Menanggapi hal tersebut, Basarnas Surabaya mengerahkan Unit Siaga SAR Sumenep untuk lakukan pencarian terhadap Marzuki bersama dengan tim SAR gabungan.
“Satu tim Unit Siaga SAR Sumenep beranggotakan 5 personil diberangkatkan Sabtu (02/09) pagi menuju Bangkalan dengan membawa perahu karet, motor tempel, beserta peralatan water rescue lainnya” jelas Haris Supardi, S.Sos., M.M., Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Surabaya selaku SAR Mission Coordinator (SMC) pada operasi SAR ini.
Pada pencarian hari kedua, Minggu (03/09), tim SAR gabungan melakukan pencarian dengan menggunakan perahu karet Basarnas dibantu oleh beberapa perahu nelayan untuk menyisir perairan pantai Modung. “Tim SAR menyisir perairan dengan luas area pencarian kurang lebih 8NM² atau 27km²" imbuh Haris.
Adapun unsur yang tergabung dalam upaya pencarian ini antara lain tim rescue Unit Siaga SAR Sumenep, Polairud Polres Bangkalan, BPBD Bangkalan, Polsek Modung, Babinsa Modung, serta keluarga korban dan nelayan setempat. Hingga berita ini diterbitkan, korban belum ditemukan dan masih dalam pencarian tim SAR gabungan.
- Asyik Mancing Dan Ngopi, Ratusan Orang Terjaring Operasi Yustisi
- Di HJKS ke 729, Pemkot Surabaya Berikan Penghargaan Forkopimda hingga Beasiswa bagi Mahasiswa
- 2 Tahun Eri Cahyadi-Armuji Pimpin Surabaya: Indeks Reformasi Birokrasi Naik, Kemiskinan Turun