Pj Wali Kota Malang Siapkan Belasan Langkah Tekan Angka Inflasi

Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat saat memberikan arahan/Ist
Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat saat memberikan arahan/Ist

Pejabat (Pj) Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyiapkan belasan upaya strategis dalam menekan dan mengendalikan angka inflasi di Kota Malang. 


Demikian disampaikan Wahyu Hidayat saat menghadiri High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang, Rabu (11/10). 

"Sebelas upaya tersebut diantaranya yaitu menggelar operasi pasar murah bahan pangan, menguatkan belanja UMK ASN, penundaan kenaikan tarif angkot dan PDAM. Serta pengetatan kawasan tanpa rokok hingga subsidi BBM Angkutan Umum," ungkap Wahyu Hidayat. 

"Kemudian, kerja sama antar daerah dengan daerah produsen. Lalu, perluasan gerakan urban farming, diverifikasi bahan makanan pokok non beras, penguatan permodalan pada BUMD untuk perdagangan bahan pangan strategis, penguatan sinergi antar lembaga percepatan realisasi belanja barang/jasa, serta peningkatan dan percepatan infrastruktur padat karya,” lanjutnya. 

Berikutnya, Wahyu Hidayat menjelaskan, bahwa akan segera menggelar operasi pasar murah di masing-masing kelurahan yang ada di Kota Malang pada Bulan Oktober 2023 ini.

"Sebenarnya, beberapa hari lalu Pemkot Malang telah melepas komoditi beras SPHP di beberapa pasar yang ada di Kota Malang. Nah, pada bulan ini kami dengan TPID akan mengatur jadwal. Kira-kira dalam bulan ini nanti, akan segera menggelar operasi pasar. Mungkin, juga kami gelontorkan beberapa beras lagi, seperti kemarin yang sudah dilakukan oleh Perumda Tunas. Kemudian juga beberapa bahan pokok yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat,” tuturnya. 

Selanjutnya, pihaknya juga akan meminta pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, untuk selalu berkoordinasi mengenai produktivitas beberapa bahan pangan hasil dari pertanian.

 "Pasalnya, cuaca dan kondisi saat ini, kekeringan menjadi salah satu pemicu inflasi. Jadi begini, misalkan sekarang petani menanam, kalau airnya lancar dan untuk pendistribusian serta penjualan normal tidak masalah. Namun jika terkendala maka harga akan naik,” katanya.

Masih menurut Wahyu Hidayat, Kota Malang menjadi titik tolak ukur inflasi di Malang Raya. Sehingga, pihaknya juga mengajak TPID Kota Malang untuk terus bersinegi dengan TPID Kabupaten Malang dan Kota Batu. 

"Karena pengukuran dari BPS inflasi itu di Kota Malang. Jadi kalau di Kota Malang itu tinggi otomatis penilaian inflasi di Kota Batu dan Kabupaten Malang akan mengikuti. Untuk itu, kita harus bersinergi dengan TPID Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu," pungkasnya. [adv]