Bawaslu Tekankan TNI Harus Netral saat Periksa Bakal Paslon

 Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja di Lobi Medical Check Up (MCU) RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10)/RMOL
Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja di Lobi Medical Check Up (MCU) RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10)/RMOL

Netralitas Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam memeriksa bakal pasangan calon (bapaslon) presiden dan wakil presiden, ditekankan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).


Pasalnya, tim pemeriksa yang dibentuk pihak Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto menuai sorotan publik terkait netralitasnya.

Hal tersebut disampaikan Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, saat mengawasi prosesi tes kesehatan bapaslon presiden dan wakil presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, di Lobi Medical Check Up (MCU) RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10).

"Yang sekarang periksa kan tim dokter RSPAD, dan banyak yang tentara nasional dan bahkan (berlatar belakang) dokter," ujar Bagja.

Dia menjelaskan, dalam UU 7/2017 tentang Pemilu ditegaskan soal netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) termasuk TNI dan Polri. Sehingga, dia meminta agar tes kesehatan tidak menunjukkan keberpihakan dan pada akhirnya menimbulkan dugaan pelanggaran pemilu.

"TNI dan Polri enggak boleh memilih. Maka di situ sudah independen seharusnya. Maka sudah bisa kita jawab pasti Independen," tuturnya.

Lebih lanjut, Bagja yang telah menjabat dua periode sebagai Anggota Bawaslu RI memastikan, hasil tes kesehatan bapaslon presiden dan wakil presiden ditentukan tim dokter RSPAD Gatot Subroto.

Namun hingga saat ini, Bagja mengaku belum mendapat indikator-indikator yang menjadi ukuran dalam menentukan kelolosan bapaslon presiden dan wakil presiden dalam tes kesehatan.