Sinergitas Dinkes Bangkalan dan Puskesmas Berhasil Turunkan Angka Kematian Ibu dan Anak

Kabid Kesmas Dinkes Bangkalan, Aris Budiarto/RMOLJatim
Kabid Kesmas Dinkes Bangkalan, Aris Budiarto/RMOLJatim

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan melaksanakan Rapat Koordinasi Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) di Hotel Ningrat, Bangkalan, Kamis (9/11/2023).


Rapat yang dihadiri tenaga kesmas dari 22 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), membahas tentang isu kesehatan ibu dan anak, seperti stunting, Angka Kematian Ibu (AKI), dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Dinkes Bangkalan, Aris Budiarto menyampaikan bahwa Puskesmas dan Dinkes telah melakukan berbagai upaya dalam pencegahan angka kematian ibu dan bayi.

Hasilnya, angka kematian bayi berhasil menurun menjadi 136 bayi dan 6 kematian ibu, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 157 kematian bayi dan 16 kematian ibu.

"Keberhasilan menekan angka kematian ini adalah hasil kerja sama pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan. Selain itu, semua dokter dan tim sekarang sudah memiliki alat USG, yang sangat signifikan dalam menurunkan AKI dan AKB," ucap Aris Budiarto.

Dalam rapat koordinasi ini, juga dibahas tentang isu stunting. Diperkirakan bahwa stunting tahun ini akan mengalami penurunan hingga 4,5%, yang tak lepas dari hasil kerja keras tenaga kesehatan.

Sekarang, semua Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) juga sudah memiliki alat antropometri yang berguna dalam pengukuran balita dan bayi untuk mencegah kesalahan pengukuran.

Namun, kata Aris yang menjadi kendalanya adalah kurangnya koordinasi dan kehadiran masyarakat di Posyandu. Oleh karena itu kata dia, peran masyarakat dan dukungan dari tokoh masyarakat sangat diperlukan.

Dia juga menegaskan bahwa Posyandu bukan milik puskesmas, tetapi milik Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD).

Dia menyampaikan bahwa anggaran penanganan stunting saat ini didukung oleh bantuan dana alokasi khusus dari pusat. Besar anggaran hingga mencapai 1 miliar, yang dibagikan untuk 22 PKM se-Kabupaten Bangkalan

"Hal ini mungkin disebabkan oleh minimnya fiskal di Kabupaten Bangkalan. Namun, di masa depan, diharapkan sudah ada bantuan berupa PMT, baik lokal maupun susu untuk mencegah balita stunting," ujarnya.

Aris menambahkan sekarang bukan hanya Posyandu balita, ibu hamil, melainkan juga terdapat Posyandu remaja, dan lansia. "Posyandu sekarang sudah terintegrasi," pungkasnya.