Kiai Muda Ganjar Satukan Keberagaman dalam Selawat Kebangsaan Bersama Ribuan Warga di Pasuruan

sholawat bersama di Pasuruan
sholawat bersama di Pasuruan

Seperti semboyan Bhinneka Tunggal Ika, rakyat Indonesia terdiri dari beragam latar belakang suku budaya, ras, agama, dan etnis. Meski berasal dari sumber yang berbeda-beda, rakyat Indonesia tetap merupakan satu kesatuan bangsa dalam wadah NKRI. 


 Hal inilah yang hendak diwujudkan sukarelawan Kiai Muda Jawa Timur dukung Ganjar lewat selawat kebangsaan di Lapangan Puntir Desa Martopuro, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada Sabtu (25/11/2023) malam. 

Sebagai simpatisan paslon nomor tiga Ganjar-Mahfud, pihaknya berkomitmen untuk terus menggaungkan semangat persatuan dan kesatuan di tengah merajalelanya praktik pluralisme. 

"Meskipun capresnya dan legislatifnya siapa, tapi kita satu tujuan untuk membesarkan RI. Meraih kokoh dalam rangka persatuan Indonesia seperti pasangan GAMA (Ganjar-Mahfud) nomor tiga," ujar Koordinator Wilayah Kiai Muda Jatim, KH Ali Baidlowi. 

Selawat itu dibanjiri oleh ribuan milenial dan gen z dari kalangan santri serta masyarakat sekitar. Mereka tampak berbondong-bondong hadir untuk meraih ganjaran dan keberkahan dari lantunan doa-doa yang dipandu pimpinan Mafia Selawat, Gus Ali Gondrong. 

Sukarelawan juga memohon ridho kepada Allah agar Pilpres 2024 nanti dapat berlangsung secara aman dan damai. 

"Tema selawat kebangsaan dzikir bersama, rukyah bersama. Sekaligus mendoakan Bapak Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam satu tujuan yaitu untuk memenangkan beliau menjadi presiden dan wakil presiden tahun 2024," jelas KH Ali. 

Dia mengungkapkan, kegiatan positif tersebut mendapatkan suka cita yang luar biasa dari masyarakat. Bahkan calon wakil presiden Mahfud MD turut hadir memeriahkan, meski hanya berpartisipasi secara daring. 

"Alhamdulillah dengan antusias semangat masyarakat seperti ini, kita juga ikut bangga mendukung Pak GAMA (Ganjar-Mahfud) dan juga bangga dengan adanya selawat ini. Semoga membawa berkah dan ganjaran," pungkas KH Ali.