PKS Tolak Pemindahan IKN, Ini Respon Capres Anies

Anies Baswedan (tengah) bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kiri) dan Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi/RMOL
Anies Baswedan (tengah) bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kiri) dan Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi/RMOL

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak pemindahan ibukota negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Bagaimana tanggapan Calon Presiden Nomor Urut 1, Anies Baswedan?


Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu menggarisbawahi, pembangunan terhadap satu kawasan jangan sampai menyebabkan ketimpangan terhadap wilayah lainnya.

"Yang dibutuhkan Indonesia hari ini adalah pemerataan pertumbuhan," kata Anies, saat ditemui di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11).

Dijelaskan, dia bersama Cawapres Muhaimin Iskandar bertekad menyusun program yang bisa mendorong daerah-daerah di seluruh Indonesia bisa berkembang.

"Inilah visi kami, dan kita semua menyiapkan susunan programnya untuk bisa mendorong desa-desa maju, kota kecil menjadi menengah, yang menengah menjadi besar, di seluruh wilayah Indonesia," paparnya.

Seperti diketahui, sejak awal PKS menolak pemindahan ibu kota negara. Penolakan itu berdasarkan aspirasi akademisi dan mayoritas suara publik.

Selain aspirasi dari akademisi dan suara publik, PKS memandang tiga alasan yang menjadikan Jakarta tetap Ibu Kota Negara, yakni dari sudut pandang historis, pembangunan dan keberlanjutan.