Puncak Hari Guru dan KORPRI 2023, Wawali Armuji Ajak Tingkatkan Dedikasi Membangun Bangsa

Wawali Armuji usai upacara peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-78, sekaligus peringatan HUT KORPRI ke-52/ist
Wawali Armuji usai upacara peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-78, sekaligus peringatan HUT KORPRI ke-52/ist

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar upacara peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-78, sekaligus peringatan HUT Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke-52 Tahun 2023 di Taman Surya, Rabu (29/11).


Dalam upacara itu, Wakil Wali (Wawali) Kota Surabaya Armuji menjadi inspektur upacara menggantikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang sedang ada acara. 

Dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Wawali Armuji terlebih dahulu membacakan sambutan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) RI. 

Di atas mimbar itu, ia menyampaikan bahwa Kemendikbud RI menerapkan Asesmen Nasional yang dapat berfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan. 

“Lalu di tahun berikutnya, meluncurkan Kurikulum Merdeka, yakni kurikulum yang ditunggu-tunggu para guru, karena tidak hanya meringankan beban murid berkat pengurangan pada jumlah materi, dan penekanan pada pemahaman yang mendalam, tetapi juga memerdekakan guru untuk mengolah kreativitasnya dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan murid,” kata Wawali Armuji.

Ruang untuk belajar dan berbagi di antara sesama guru juga kini semakin luas dengan adanya platform Merdeka Mengajar. 

Jutaan guru di seluruh Indonesia sekarang saling terhubung, saling belajar, dan menginspirasi satu sama lain dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

“Selanjutnya, terobosan besar dengan meluncurkan Pendidikan Guru Penggerak. Program ini berbeda dari pelatihan guru yang sudah ada sebelumnya, karena tujuannya untuk mendorong lahirnya generasi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang mampu memimpin perubahan nyata,” lanjutnya.

Di sisi lain, pada peringatan HUT KORPRI ke-52 Tahun 2023, Wawali Armuji menyampaikan, ini menjadi sebuah momentum mengingatkan peran dan dedikasi para pegawai negeri dalam membangun bangsa. 

Sebab, momen sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi, loyalitas, dan pengabdian yang telah ditunjukkan oleh para pegawai negeri dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan berdaya saing.

“Kita ingin mengingatkan kembali pentingnya semangat gotong royong, kebersamaan, dan profesionalisme dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai bagian dari KORPRI. Lebih bersemangat dalam bekerja dan berkontribusi melayani kepentingan publik dan mewujudkan fungsinya sebagai perekat persatuan bangsa sehingga mewarnai proses pembangunan nasional,” ujarnya.

Ia melanjutkan, tantangan yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat semakin kompleks, sehingga diperlukan kolaborasi yang kuat untuk mencapai tujuan bersama. 

Ia pun mengajak seluruh anggota KORPRI, khususnya yang ada di Kota Surabaya untuk meneguhkan netralitas dan profesionalisme, serta meningkatkan kinerja, terutama di bidang pelayanan publik dan kepedulian seluruh anggota KORPRI terhadap masyarakat.

“Meningkatkan netralitas dan semangat profesionalisme kepada seluruh ASN, memantapkan fungsi organisasi KORPRI sebagai perekat pemersatu bangsa dalam mendukung pembangunan nasional, serta meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani, meningkatkan kepedulian sosial dan lingkungan,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh menyampaikan, pada puncak peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-78 tahun 2023, para guru di Kota Pahlawan mempersembahkan sebuah pertunjukan teatrikal mengenai sejarah guru. 

Pada peringatan kali ini, Yusuf berharap para guru bisa meningkatkan kompetensinya sesuai dengan Kurikulum Merdeka, termasuk menyiapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

“Puncak hari guru, mereka berekspresi lewat sebuah pertunjukan teatrikal. Ini inisiatif para guru, mereka saling berkolaborasi membuat koreografernya, jadi tidak melulu soal akademis saja.  Teatrikal tentang sejarah guru melibatkan guru se-Surabaya, harapannya siswa-siswi bisa mengetahui sejarah guru,” pungkasnya.