Kendalikan Harga dan Inflasi, Pemkab Bangkalan Canangkan Gerakan Menanam Cabe

Kepala Dispertapahorbun Bangkalan, Puguh Santoso/RMOLJatim
Kepala Dispertapahorbun Bangkalan, Puguh Santoso/RMOLJatim

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan meluncurkan gerakan menanam cabe sebagai upaya untuk mengendalikan harga dan inflasi.


Gerakan ini dilakukan atas instruksi Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan, Arief Moelya Edie. Langkah ini dalam rangka menghadapi kenaikan harga cabe menjelang bulan-bulan besar agama atau nasional.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Dispertapahorbun) Kabupaten Bangkalan berinisiatif menyediakan bibit cabe yang didistribusikan kepada semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Bibit cabe juga disalurkan ke kecamatan, balai penyuluhan pertanian, dan Kodim.

"Tiap-tiap OPD mendapatkan 50 bibit kemudian dilengkapi dengan polyback dan dilengkapi pupuk kandang, pupuk organik, ini sudah menyebar ke 55 OPD, ditambah dengan balai penyuluhan pertanian total nya kurang lebih 5000 pohon," kata Kepala Dispertapahorbun, Puguh Santoso, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (8/12).

Puguh menegaskan, gerakan ini bertujuan untuk mendorong petani agar menanam cabe sebagai komoditas ekonomi yang menguntungkan dan membantu mengendalikan inflasi di komunitas cabe.

Hal ini juga untuk membantu pemerintah daerah dalam menjaga ketersediaan cabe dan membantu mengendalikan inflasi di komunitas cabe di Kabupaten Bangkalan.

"Sebenarnya, kenaikan harga cabe bukanlah permainan petani, melainkan permainan tengkulak. Pemerintah berupaya mengatasi masalah ini agar petani tetap mendapatkan keuntungan tanpa membuat harga melambung tinggi," ujarnya.

Ia menambahkan, dalam kondisi harga cabe yang tinggi, petani dapat meraih keuntungan yang cukup besar. Namun, di sisi lain ketika harga cabe naik, konsumen seringkali merasa terbebani.

Dikatakan dia, berdasarkan data, kebutuhan cabe per orang rata-rata adalah 5,3 gram per hari. Dengan jumlah penduduk lebih dari 1 juta jiwa, Kabupaten Bangkalan memerlukan 250 ton cabe per tahun.

Pada tahun 2024 mendatang, kata Puguh, akan dilakukan gerakan menanam cabe secara serentak di pekarangan masing-masing. Strategi teknologi pekarangan akan diterapkan dalam gerakan ini.

"Dengan menanam cabe cabe dipekarangan minimal 20 batang, saya rasa itu akan sangat memenuhi kebutuhan rumah tangga semua di Bangkalan, sehingga harga melambung tinggi itu tidak akan berpengaruh, karena masing masing rumah tangga punya cabe, dan akan kami buatkan sentra sebagai percontohan," terangnya.

Strategi lain Dispertapahorbun Bangkalan, petani akan beralih menanam tanaman lain saat musim hujan untuk menghindari penyakit dan hama yang umum terjadi pada musim tersebut.