Bandara Internasional Dhoho Kediri Segera Beroperasi, Ini Persiapan dan Sarana Penopang

Gerbang Bandara Internasional Dhoho Kediri/RMOLJatim
Gerbang Bandara Internasional Dhoho Kediri/RMOLJatim

Bandara Internasional Dhoho Kediri diproyeksikan akan beroperasi pada akhir Januari atau awal Februari 2024.


Dua proyek jalan tol pun tengah dipersiapkan  untuk menopang operasional Bandara Dhoho Kediri. Kedua proyek jalan tol ini terdiri dari Tol Kediri-Tulungagung, dan Kediri-Kertasono.

Proyek ini telah diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Simak perkembangan dua tol yang akan dibangun untuk menunjang percepatan transportasi di wilayah Bandara Dhoho Kediri.

Tol Kediri-Tulungagung

Dilansir dari kppbu.kemenkeu.go.id, jalan Tol Kediri - Tulungagung ini nantinya akan membentang sepanjang 44,52 kilometer dengan estimasi nilai investasi mencapai Rp 10,256 Triliun untuk 50 tahun masa konsesi.

Titik awal pembangunan Tol Ki-Ageng akan berlokasi di ruas Perempatan Bolawen tepatnya di Dusun Bolawen, Desa Tiron, Kecamatan Banyakan, menuju ke Bandara Internasional Dhoho Kediri.

Pembangunan tol ini telah dimulai karena progres pembebasan lahannya berjalan dengan lancar. Tercatat sudah 98 persen yang tuntas, dari total 484 bidang yang terdampak.

Pencairan ganti rugi Tol Kediri-Tulunggagung di Kabupaten Kediri telah dilaksanakan. Belasan kepala keluarga (KK) pemilik tanah di Desa Maron, telah mencairkan uang kompensasi mereka.

Tol Kediri-Kertasono

Berbeda dengan Tol Kediri-Tulungagung, pembangunan proyek Tol Kediri-Kertasono tahun ini dipastikan akan molor dari waktu yang sebelumnya direncanakan.

General Manager Teknik dan Operasi PT Jasa Marga Ngawi Kertosono Kediri (JNKK) Eko Budi Siswandi mengatakan proyek fisik belum bisa dilakukan hingga akhir tahun ini.

Diketahui, hal tersebut terjadi karena masih banyaknya warga yang menolak pembebasan tanah mereka sehingga berdampak pada minimnya tanah yang sudah dibebaskan.

Sementara itu, Tol Kediri-Kertosono direncanakan akan dibangun sepanjang 20,7 kilometer, dengan tanah yang dibutuhkan mencapai 2.210.774 meter persegi.

Nantinya, jalan Tol Kediri-Kertosono ini akan tersebar di 21 desa di Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Kediri. (Adv)