Naik Vespa Pj Bupati Jombang Sugiat Membuka Musrenbang di Kecamatan Ngusikan dan Kudu

Poto - Pj bupati naik vespa saat menghadiri musrenbang di Kudu dan Ngusikan
Poto - Pj bupati naik vespa saat menghadiri musrenbang di Kudu dan Ngusikan

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) merupakan momen yang sangat penting dalam rangka menyatukan visi dan misi Pembangunan Daerah.


Musrenbang dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Jombang tahun 2025, yang diselenggarakan pada Senin (05/02) di jadwalkan di Kecamatan Kesamben, Sumobito, Jogoroto, Mojowarno dihadiri Sekdakab Jombang Agus Purnomo S.H, M.Si bersama Kepala OPD terkait.

Sedangkan di Kecamatan Ngusikan dan Kecamatan Kudu, Pj Bupati Jombang Sugiat S.Sos, M.Psi.T. hadir mengendarai vespa bersama para Kepala OPD terkait.

Musrenbang merupakan amanah Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Mendagri Nomor 86 tahun 2017 yang merupakan bagian dari proses perencanaan yang bersifat bottom up, selain top down, politis dan teknokratik. 

"RKPD tahun 2025 ini merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana Pemerintah Daerah (RPD) tahun 2024-2026 yang mengambil tema Hilirisasi Agrobisnis, dengan 3 prioritas pembangunan yakni peningkatan kualitas SDM, peningkatan layanan publik dan embangunan ekonomi yang berkelanjutan dan merata," kata Pj Bupati Sugiat, Rabu (07/02) dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Sugiat menjelaskan bahwa untuk memastikan usulan terakomodir, maka dibuatlah strategi berupa kebijakan Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK). Menu PIK sudah ditentukan guna keselarasan usulan dengan prioritas dan tema pembangunan dalam rencana pembangunan daerah (RPD) 2024-2026.

Nilai PIK ditentukan oleh berbagai indikator antara lain luas wilayah, jumlah penduduk, jumlah desa, jumlah penduduk miskin ekstrim, status IDM, jumlah anak stunting, luas baku sawah, dan panjang jitut (jaringan irigasi tingkat usaha tani)," paparnya.

Dia melanjutkan, adapun menu PIK yang dapat dipilih oleh masyarakat antara lain penyertaan modal dan bimtek bumdes, pembangunan sanitasi dan air bersih khusus miskin ektrim dan stunting, rehab/pembangunan jaringan irigasi tingkat usaha tani (jitut), pembangunan sumur dangkal, pelatihan dan bantuan sarana prasarana usaha mikro, pengisian lumbung pangan masyarakat, peningkatan jalan kabupaten, pembangunan/rehab jaringan irigasi dan pembangunan PJU jalan Kabupaten.

"Usulan pembangunan dari masyarakat, selain dari jalur PIK, juga dapat diusulkan melalui jalur politik/pokir anggota DPRD, bantuan keuangan melalui OPD baik di tingkat Kabupaten maupun di tingkat Provinsi," tambahnya.

Sugiat berharap semua pihak terutama Kecamatan dan Desa untuk terus mendukung dan mensinergikan pembangunan untuk mencapai tujuan bersama, yaitu mewujudkan Kabupaten Jombang yang lebih baik, maju, dan berdaya saing.

"Besar harapan dalam forum musrenbang ini dapat menghasilkan masukan, usulan maupun saran-saran serta partisipasi masyarakat untuk mewujudkan proses perencanaan  pembangunan yang lebih baik dan mewujudkan pemerataan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Pihaknya juga mengajak kepada para kepala desa untuk ikut bersama mengatasi masalah prioritas di kabupaten jombang diantaranya kemiskinan ekstrem, stunting, dan inflasi. Mengalokasikan dana desa untuk ikut membantu penanggulangan kemiskinan dan stunting.

"Melaksanakan gerakan menanam bahan pangan. Seperti Menanam cabe dan sayuran lain pada lahan-lahan yang memungkinkan, baik di kantor Camat, Balai Desa, halaman masjid, lahan tanah kas desa dan lingkungan warga," pungkasnya.