Satu Korban Tenggelam di Sungai Pacet Ditemukan, Pj Wali Kota Mojokerto Takziah ke Rumah Duka

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Pasangan suami istri (pasutri) bernama Ari Budi Yuwono (53) dan Ririn Martiningsih (53) yang menjadi korban tenggelam terseret derasnya arus di aliran sungai Kalibanyak, Dusun Watutumang, Desa Candiwatu, Kecamatan Pacet yang merupakan warga Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, mendapat atensi dari Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro.


Terdapat dua korban dalam musibah tersebut, keduanya adalah warga Kota Mojokerto."Alhamdulillah, salah satu korban sudah berhasil ditemukan. Kita berharap, semoga sang suami juga bisa segera ditemukan," ujar sosok yang akrab disapa Mas Pj saat melakukan takziah ke rumah duka Sabtu (10/2) malam.

Didampingi sejumlah jajaran Pemkot dan Camat setempat, selain menyampaikan ucapan duka, Pj Ali Kuncoro juga menyerahkan santunan kepada keluarga korban. 

Sebelumnya, Mas Pj, sapaan akrab Pj Wali Kota Mojokerto bergerak cepat meninjau langsung di TKP untuk proses pencarian dua korban yang dilaporkan tenggelam terseret derasnya arus di aliran Kalibanyak, Sabtu (10/2) sore.

Dalam proses pencarian korban, Pemkot Mojokerto berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Mojokerto untuk menerjunkan tim SAR gabungn yang melibatkan sejumlah relawan. 

"Dari Pemkot, juga menerjunkan dinas terkait. Ada satpol PP dan Tagana  Kota Mojokerto, yang turut terlibat langsung dalam proses pencarian" tambah Mas Pj.

Sementara itu, proses pencarian dihentikan, karena kondisi sudah larut malam. Ini berdasarkan laporan perkembangan terbaru dari Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU Kabupaten Mojokerto Saiful Anam, yang merupakan bagian dari tim pencarian.

"Sebagaimana standart operasi SAR, jadi dihentikan. Besok akan kita lanjutkan bersama tim BASARNAS Surabaya, yang malam ini merapat ke lokasi," terangnya.

Sebagai informasi, kronologi kecelakaan tersebut bermula ketika pasutri sedang bermain air di sungai bersama keempat ponakannya, AM (15), IB (10), AT(6) dan KS (6) siang hari sekitar pukul 12.30. Lokasi aliran sungai tersebut berjarak sekitar 50 meter dari rumah Budi yang ada di Dusun Watutumang.

Kemudian terjadi hujan deras, sehingga debit air tiba-tiba naik. Seluruhnya kemudian bergegas untuk naik ke saratan. Keempat keponakan pasutri berhasil naik terlebih dulu dan menyelamatkan diri. Namun, nahas bagi pasutri Budi dan Ririn. Keduanya gagal menyelamatkan diri, tenggelam terseret derasnya arus.