DPRD Jatim Desak Puspa Agro Segera Lepas Dari JGU

foto/net
foto/net

Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi Golkar DPRD Jatim Pranaya Yudha meminta OPD dan BUMD Pemprov Jatim menjaga laju inflasi di daerah. Salah satunya adalah dengan ikut menekan harga komoditas bahan pokok seperti beras dan gula.


“Saya harap seluruh elemen dan unsur seperti dinas dan BUMD punya andil menekan laju inflasi yang ada di daerah,” katanya.

Anggota DPRD Jatim dari Dapil Banyuwangi-Bondowoso-Situbondo itu menjelaskan, fenomena kenaikan bahan pokok harus segera diatas oleh Pemprov Jatim. Salah satunya adalah dengan menggelar pasar murah.

Dia mengapresasi kebijakan Pemprov Jatim untuk menggelar operasi pasar di beberapa daerah.

“Jadi gini hari ini feomena di lapangan harga barang pokok khususnya beras naik. Sudah dicoba oleh pemerintah pasar murah. Saya harap seluruh unsur dinas dan BUMD punya andil mneekan laju inflasi di daerah,” tambahnya.

“Yang selalu saya kritisi yaitu BUMD PWU dan JGU yang punya Puspa Agro. Kita minta pemerintah lepas Puspa Agro dari JGU supaya bergerak fleksibel. Harusnya Puspa Agro bisa bergerak dan kita bikirkan bagaimana BUMD berperan aktif dan cepat menangani persoalan stabilitas pangan. Salah satunya Puspa Agro Spin Off dari JGU,” katanya.

Sebelumnya, naiknya harga beras di sejumlah wilayah mendorong Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengambil langkah cepat.

Sejak Sabtu (4/2), Pemprov Jatim bersama Pemkab/ Pemkot serta BULOG menggelar operasi pasar di berbagai daerah di Jatim.

Pada hari pertama, secara khusus Gubernur Khofifah menyempatkan diri meninjau langsung pelaksanaan operasi pasar beras murah berkualitas yang digelar di Pasar Pucang Anom, Kota Surabaya, Sabtu (4/2/2023) pagi.

Dalam operasi pasar ini, beras medium dijual murah dengan harga Rp. 9.200/kg atau Rp. 46.000 untuk beras medium kemasan 5kg. Harga tersebut lebih rendah dibandingkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras medium yaitu Rp 9.450.

“Kita harapkan operasi pasar ini akan kembali menguatkan daya beli masyarakat termasuk meningkatkan stok beras di pasaran. Insyaallah tiap hari kita akan operasi pasar bersama dengan berbagai pihak terkait seperti BULOG, Perkumpulan Penggilingan Padi (PERPADI) Jatim, maupun asosiasi distributor dan pedagang beras Jatim sampai kebutuhan beras masyarakat terpenuhi dengan harga sesuai HET,” katanya.